jpnn.com, QINGHAI - Beberapa sekolah di Tiongkok sudah mulai aktif kembali sejak Senin (9/3). Sebelumnya, seluruh kegiatan belajar dan mengajar diliburkan akibat wabah virus corona (COVID-19).
Provinsi Qinghai dan Daerah Otonomi Tibet beberapa di antara provinsi di Tiongkok yang sekolahnya sudah mulai buka lagi.
BACA JUGA: Gara-gara Corona, 30 Kegiatan di Jakarta Terancam Ditunda
Berdasarkan laporan sejumlah media yang dihimpun ANTARA, Jumat (13/3), provinsi lain dijadwalkan akan membuka kegiatan tatap muka di ruang kelas mulai pekan depan.
Pemerintah Provinsi Qinghai telah memberikan lampu hijau kepada sejumlah sekolah menengah atas dan sekolah kejuruan untuk membuka kelas lagi pada pekan ini, sedang ngkan sekolah menengah pertama baru diizinkan pada pekan depan.
BACA JUGA: Callum Hudson-Odoi Positif Corona, Semua Pemain Chelsea Diisolasi
Kegiatan perkuliahan tatap muka di perguruan tinggi dan lembaga pendidikan kejuruan diploma di daerah yang juga menjadi rumah bagi etnis Muslim Hui dan etnis Muslim Salar itu telah dimulai sejak 1 Maret 2020 sebagaimana regulasi Kementerian Pendidikan Tiongkok (MoE).
Namun untuk sekolah dasar sampai, sekolah berkebutuhan khusus, dan taman kanak-kanak sampai saat ini belum ada pengumuman mengenai dimulainya semester baru.
BACA JUGA: Gegara Virus Corona, Kaum Muda Tiongkok Makin Dekat dengan Orang Tua
Tiongkok Daily melaporkan, Sekolah Menengah 3 Huzhu di Kabupaten Huzhu Tu, Qinghai, telah membuka lagi 16 kelas III sejak Senin (9/3), tetapi kelas yang lainnya baru dibuka beberapa hari kemudian.
Setiap murid dicek suhu badannya dan bangku antarmurid diberi jarak 1 meter. Mereka juga diberi masker setiap dua hari sekali.
Qinghai merupakan daerah dengan 18 kasus positif COVID-19 tanpa ada kematian. Kasus virus corona di wilayah barat daya Tiongkok itu terendah ketiga di bawah Makau dan Tibet, masing-masing 10 dan satu kasus.
Jarak Qinghai dengan Hubei yang merupakan episentrum wabah virus mematikan tersebut sekitar 1.560 kilometer atau lebih dekat daripada Hubei-Heilongjiang yang berjarak 2.963 namun Heilongjiang memiliki 482 kasus dengan angka kematian 13 orang.
Sebelumnya beberapa pabrik di Wuhan, Provinsi Hubei, juga telah beroperasi kembali pada Rabu (11/3) setelah penambahan kasus COVID-19 dalam beberapa hari terakhir tertahan di level dua digit. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil