jpnn.com, SINGAPURA - Pemerintah Malaysia dan Singapura sepakat membuka perbatasan kedua negara paling cepat pada 17 Agustus 2020 setelah prosedur pelaksanaan rute timbal-balik (RGL) dan pengaturan perjalanan komuter periodik (PCA) selesai dirumuskan.
Menteri Luar Negeri Malaysia Hishammuddin Hussein mengungkapkan rencana itu setelah mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrisnan di Causeway, perbatasan Malaysia-Singapura, Minggu (26/7).
BACA JUGA: Anji Sebut Banyak Orang Tidak Berani Bersuara Soal Covid-19
"Menindaklanjuti dua skema telah diumumkan pada 15 Juli 2020 yakni RGL dan PCA desainnya akan dilaksanakan mulai 10 Agustus 2020," katanya.
Ia mengatakan bahwa dalam pertemuan itu pemerintah Malaysia dan Singapura mencapai kesepakatan tentang prosedur pelaksanaan kedua skema tersebut.
BACA JUGA: Kasus COVID-19 Tiongkok Terus Bertambah, Daerah Otonomi Uighur Pusat Penyebaran Baru
Terkait kesepakatan itu, kata Hishammuddin, kedua pihak merancang untuk mengeluarkan panduan bagi publik mengenai syarat dan cara-cara membuat permohonan menyangkut kedua skema itu dalam waktu dekat.
"Sebagai informasi awal di pihak Malaysia, warga Malaysia yang layak memohon di bawah kedua skema tersebut bisa mengantar permohonan kepada Kantor Imigrasi Malaysia mulai 10 Agustus 2020," katanya.
BACA JUGA: Data COVID-19 di Sumut, Bandingkan Jumlah Positif dan yang Sembuh
Sementara itu seperti telah diinformasikan sebelumnya, terdapat dua lagi skema yang direncanakan, yaitu lintas perbatasan setiap hari bagi warga Malaysia dan Singapura, dan pembukaan perbatasan sepenuhnya.
"Untuk skema ketiga dan keempat, pemerintah Malaysia dan Singapura masih perlu memikirkan banyak aspek sebelum melaksanakannya. Ini karena menyangkut keselamatan dan kesehatan sehubungan situasi COVID-19 yang jelas masih belum reda. Dalam kata lain, memerlukan waktu," katanya. (ant/dil/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Adil