jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono menyatakan pandemi Covid-19, dapat menyebabkan kerusakan ekonomi melalui berbagai saluran. Termasuk guncangan fiskal terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Menurut dia, hal itu sudah terjadi pada kuartal pertama, di mana ekonomi nasional hanya bertumbuh 2,9 persen.
BACA JUGA: Menurut Arief Poyuono, Inilah Prestasi Pemerintahan Presiden Jokowi
"Ini juga masih sangat lumayan hanya turun di kisaran 2,3 persen dari target pertumbuhan ekonomi tahun 2020 sebesar 5,2 persen," kata Arief, Minggu (17/5).
Arief menambahkan, akibat pandemi Covid-19 juga terjadi perubahan perilaku sosial, seperti keengganan yang ditimbulkan oleh rasa takut di tempat kerja, beraktivitas sehari-hari, dan pertemuan publik lainnya.
BACA JUGA: BIN Bantu UNAIR Percepat Penelitian Vaksin COVID-19
"Ini juga merupakan penyebab utama guncangan negatif terhadap pertumbuhan ekonomi selama pandemi," ujar dia.
Arief menambahkan beberapa langkah mitigasi pandemi Covid-19, seperti pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di beberapa kota, juga dapat menyebabkan gangguan sosial dan ekonomi yang signifikan.
BACA JUGA: Kabar Duka Bagi Anak 90-an, Bos Tamiya Meninggal Dunia
Di negara-negara dengan institusi dan warisan ketidakstabilan politik yang lemah, lanjut Arief, pandemi dapat meningkatkan tekanan dan ketegangan politik.
"Dalam konteks ini, langkah-langkah respons wabah seperti karantina, PSBB, lockdown telah memicu kekerasan dan ketegangan antara pemerintah dan warga," jelasnya.
Untung saja, Arief menegaskan, pascapilpres ketegangan politik antarkubu Prabowo Subianto dan Joko Widodo, bisa terjadi rekonsiliasi yang berujung pada berkoalisinya Prabowo dalam pemerintahan Jokowi - KH Ma'ruf Amin.
"Tentu saja kita bangsa Indonesia harus berterima kasih atas kerja keras yang ikhlas dari seorang Jenderal Budi Gunawan (Kepala BIN), yang telah berhasil menciptakan rekonsiliasi pascaPilpres 2020," kata Arief.
BIN di bawah kepemimpinan Budi Gunawan juga diuji kembali untuk bisa menjadi sumber-sumber assesment bagi Presiden Jokowi, dalam menciptakan suasana damai bagi perpolitikan, keamanan dan ketertiban Indonesia.
"Damai dalam situasi pandemi yang mana harus bisa hidup berdampingan dengan Covid-19, agar aktivitas sosial perekonomian nasional tetap bisa berjalan dan berproduksi, agar tidak terjadi peningkatan PHK di kalangan buruh, bangkrutnya sektor UKM dan dunia usaha," paparnya.
Arief menuturkan, melihat keadaan sosial, politik, ekonomi, dan keamanan serta ketertiban masyarakat yang sangat stabil saat pemberlakuan PSB, peran BIN sangat besar dalam melakukan gerakan operasi senyap untuk mendukung kinerja-kinerja Presiden Jokowi di saat pandemi Covid-19.
"Sehingga kita harus optimistis bahwa wabah Covid-19 di negara kita akan bisa cepat di selesaikan," pungkas Arief. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy