COVID-19 Berpesta di Inggris, Tenaga Medis Sudah Merasa Tak Berdaya

Selasa, 29 Desember 2020 – 16:27 WIB
Big Ben dan bendera Inggris di London. Foto: REUTERS/Stefan Wermuth

jpnn.com, LONDON - Sebanyak 41.385 orang di Inggris dinyatakan positif COVID-19 pada Senin (28/12), peningkatan harian tertinggi sejak pandemi merebak di negara itu.

Tambahan tersebut menjadikan total kasus virus corona di Inggris kini berada di angka 2.329.730.

BACA JUGA: Doakan Aa Gym Sembuh dari Covid-19, LaNyalla: Kami Nantikan Dakwahnya

Selain itu, sebanyak 357 orang lainnya meninggal dalam 28 hari setelah teruji positif, sehingga total kasus kematian karena virus corona di Inggris menjadi 71.109.

Data tersebut diumumkan saat jumlah pasien di rumah sakit hampir menyamai rekor tertinggi yang terjadi pada April lalu. Para ahli medis pun memperingatkan bahwa masalah ini bisa bertambah buruk selama Januari dan Februari.

BACA JUGA: Pemain City Terpapar COVID-19 Terus Bertambah, Laga Lawan Everton Terpaksa Ditunda

Dr. Adrian Boyle dari Royal College of Emergency Medicine mengatakan, sejauh ini baru London yang situasinya sudah sangat mengkhawatirkan. Namun, daerah-daerah lain sangat mungkin menyusul dalam waktu dekat.

"Ambulans terus berdatangan. Kami sangat ingin menurunkan pasien dari ambulans, itu selalu menjadi prioritas kami dan Anda merasa sangat sedih dan tidak berdaya ketika Anda tidak bisa melakukannya karena unit gawat darurat Anda penuh," ujar dia.

BACA JUGA: Aksi Unik Para Mantan Pasien Covid-19 di Sragen

Menurut Layanan Ambulans London, Boxing Day adalah salah satu hari tersibuk dengan 7.918 panggilan telepon, naik lebih dari 2.500 panggilan dibandingkan hari yang sama pada 2019.

Sementara itu, Kelompok Penasihat Ilmiah untuk Keadaan Darurat (Scientific Advisory Group for Emergencies/SAGE) pemerintah Inggris mendesak agar seluruh wilayah di Inggris ditempatkan di bawah tingkat pembatasan tertinggi yakni Tingkat Empat, yang mewajibkan penduduk di wilayah-wilayah itu untuk tinggal di rumah, dengan pengecualian terbatas.

Masyarakat juga diimbau agar bekerja dari rumah jika memungkinkan, dan tidak boleh keluar masuk wilayah tersebut.

London dan banyak wilayah lainnya di Inggris telah menerapkan pembatasan Tingkat Empat. Untuk daerah-daerah yang berada di Tingkat Satu, Dua, dan Tiga, hingga tiga rumah tangga saja yang diizinkan berkumpul pada Hari Natal, sedangkan di daerah yang berada di Tingkat Empat, orang-orang tidak boleh berkumpul dengan siapa pun selain keluarga di rumah mereka sendiri, kecuali dari kelompok pendukung (support bubble).

Untuk membawa kehidupan kembali normal, negara-negara seperti Inggris, China, Jerman, Rusia, dan Amerika Serikat sedang berpacu dengan waktu untuk mengembangkan vaksin covid-19. (xinhua/ant/dil/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler