Covid-19 Indonesia, Prediksi Ketum IDI Sepuluh Hari ke Depan Mengerikan

Selasa, 19 Januari 2021 – 18:00 WIB
Sejumlah warga mengenakan masker di Kawasan Sudirman, Jakarta untuk mencegah penularan Covid-19. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M Faqih memprediksi pertambahan kasus positif COVID-19 di Indonesia belum akan menurun hingga akhir Januari 2021.

Pasalnya, terdapat kegiatan seperti Pilkada serentak yang dilaksanakan Desember 2020.

BACA JUGA: Bima Arya Beber Kebohongan RS Ummi hingga Habib Rizieq Kembali Jadi Tersangka

Kemudian disambut momen libur panjang Natal dan tahun baru yang berpotensi terhadap penularan COVID-19.

"Kegiatan Desember, kan, ada Pilkada, kemudian ada liburan panjang. Dampak-dampak itu masih di akhir Januari itu mungkin masih terasa," kata Daeng dalam diskusi yang digelar secara daring, Selasa (19/1).

BACA JUGA: Positif COVID-19, Menteri Pertahanan Langsung Dilarikan ke ICU

Dari situ, kata Daeng, upaya menekan pertambahan kasus COVID-19 bukan hal yang mudah dilakukan.

Terutama, menekan angka kasus positif dalam kurun sepuluh hari ke depan.

Daeng justru menyebutkan dalam sepuluh hari ke depan jumlah kasus terkonfirmasi COVID-19 di Indonesia bisa menyentuh angka satu juta.

BACA JUGA: Peringatan Serius dari BMKG untuk Seluruh Rakyat Indonesia

Asumsi itu didasarkan pada kecepatan penularan saat ini yang menembus angka di atas 10 ribu per hari.

Per Selasa (19/1) hingga pukul 17.15 WIB, jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Indonesia mencapai 927.380.

Pada hari Selasa ini aja, pertambahan kasus baru mencapai 10.365.

"Kami rill saja pakai data," tegas Daeng M Faqih.

Namun demikian, Daeng meminta pemerintah dan masyarakat tidak panik ketika jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia nanti mencapai angka satu juta.

Di sisi lain, pemerintah perlu menggenjot perbaikan kualitas kesehatan. Sebanyak 80 persen kasus positif COVID-19 di Indonesia berstatus pasien tanpa gejala dan gejala ringan.

Sisanya, sebanyak 15 persen berstatus pasien bergejala sedang dan 5 persen merupakan pasien berstatus parah atau komorbid.

Menurut Daeng, pasien gejala ringan dan berat bisa diatasi dengan kualitas pelayanan kesehatannya memadai.

"Kalau ada yang sakit bisa dilayani, recovery-nya akan kemungkinan besar (berhasil-red)," ungkap dia.(ast/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler