Covid-19 Jatim Pecah Rekor Sejak Pandemi, Khofifah: Saatnya Tarik Rem dengan PPKM Darurat

Jumat, 02 Juli 2021 – 15:44 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Foto: Arry Saputra/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Kasus Covid-19 di Jawa Timur dalam sepekan terakhir mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Total kasus kumulatif di Jatim mencapai 174.430.

Sementara, angka kasus harian Covid-19 di Jatim pada Kamis (1/7) mencapai 1.397, rekor tertinggi sejak pandemi corona melanda mulai Maret 2020 lalu.

BACA JUGA: BP2MI Jatim Akan Melakukan Vaksinasi Covid-19 kepada 2.890 Calon Pekerja Migran

Kasus mingguan di Jatim naik sejak 8 Juni hingga akhir bulan mencapai 6.129. Artinya, kenaikan jumlah kasus sebesar 455 persen.

Lonjakan itu diduga temuan dari mutasi B16172.

BACA JUGA: Covid-19 di Jakarta sedang Tinggi, Shin Tae Yong Pilih Berobat Lagi

Untuk mengatasi hal itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa telah menggelar rapat koordinasi persiapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat tiga hari berturut-turut secara virtual.

Dalam mengatasi lonjakan kasus Covid-19 ini, kata Khofifah, menangani hilirnya saja tidak akan pernah cukup.

BACA JUGA: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Tergantung PPKM Darurat, Begini Penjelasan Menkeu

Oleh karena itu, perlu ditarik rem darurat untuk menghentikan penyebaran Covid-19 melalui pembatasan mobilitas sosial.

"PPKM darurat sesuai Instruksi Presiden Jokowi ini menjadi harapan besar untuk menekan penyebaran kasus Covid-19 di Jawa Timur," ujar Khofifah.

Mantan menteri sosial itu mengatakan bahwa sembari menyiapkan teknisnya, tiap daerah di Jatim diharapkan mampu melakukan percepatan vaksinasi.

Berdasarkan kalkulasi dan breakdown yang mendetail target yang diharapkan Presiden Jokowi maupun Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, vaksinasi bisa tercapai dua juta orang per harinya.

"Mohon para bupati/wali kota memperhatikan dan berusaha semaksimal mungkin mencapai breakdown target per kabupaten/kota ini," tutur dia.

Pakar Epidemiologi dari Universitas Airlangga Dr Windhu Purnomo menyampaikan bahwa kasus corona di Jatim sudah mencapai third wave.

Apabila ada banjir Covid-19 dari atas mengalir ke bawah, sebesar apa pun bak penampungan tersebut akan selalu kurang.

Oleh karena itu, kata dia, yang perlu dilakukan adalah bagaimana membuat hulu itu terbendung.

"Oleh karena itu, perlu adanya pembatasan tegas yang membuat orang tetap stay at home, sembari melakukan pencegahan yang sifatnya promotif, preventif, kuratif maupun percepatan vaksinasi," kata Windhu. (mcr12/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Arry Saputra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler