Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Tergantung PPKM Darurat, Begini Penjelasan Menkeu

Jumat, 02 Juli 2021 – 15:21 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengakui jika outlook ekonomi pada kuartal III 2021 berpotensi tertekan. Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengakui jika outlook ekonomi pada kuartal III 2021 berpotensi tertekan.

Pasalnya, ada penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang relatif lebih ketat.

BACA JUGA: PPKM Darurat Dinilai Efektif Menurunkan Kasus Covid-19, Tetapi..

Eks Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengatakan outlook perekonomian hampir mirip dengan situasi Februari-Maret dari yang diproyeksikan di 6,5 persen

"Pertumbuhan ekonomi kuartal III akan bergantung pada PPKM Darurat," kata Menkeu Sri Mulyani Indrawati saat konferensi pers daring di Jakarta, Jumat (2/7).

BACA JUGA: Resmi! Presiden Jokowi Tetapkan PPKM Darurat di Pulau Jawa dan Bali

Sri Mulyani juga menyebut angka pertumbuhan ekonomi juga bergantung pada durasi penerapan PPKM Darurat.

Jika hanya berlangsung selama dua minggu dan efektif menekan kasus Covid-19, maka dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal III relatif terbatas.

BACA JUGA: Dana BST Aman, Sri Mulyani Sebut Anggaran Tambahan Capai Rp 6,1 Triliun

"Namun, kalau panjang bisa satu bulan, pengaruhnya cukup signifikan terutama pada level konsumsi," ujar Sri Mulyani.

Maka, kata dia, akan mempengaruhi outlook pertumbuhan konsumsi.

"Tingkat konsumsi masyarakat diperkirakan kembali terkoreksi dan komponen berpotensi terdampak dari non-konsumsi pokok antara lain transportasi dan komunikasi rekreasi dan pakaian," kata perempuan kelahiran Bandarlampung itu.

Kendati demikian, lanjut Sri Mulyani, laju investasi diharapkan dapat terjaga, karena PPKM Darurat memperbolehkan operasional konstruksi dengan protokol kesehatan yang ketat.

Di samping itu ekspor diharapkan masih tetap tumbuh tinggi sejalan dengan kinerja ekspor impor hingga Mei 2021.

Sedangkan untuk kuartal II, Sri Mulyani memprediksi proyeksi pertumbuhan ekonomi relatif tidak terpengaruh kenaikan Covid-19.

Menurutnya, kenaikan kasus Covid-19 baru terjadi pada minggu kedua dan ketiga Juni dan PPKM darurat dilaksanakan pada awal Juli.

"Kami melihat bulan Juni tadi ada sedikit mulai terjadi pelemahan, tapi diharap itu tidak akan mempengaruhi banyak. Dengan demikian untuk kuartal kedua ini masih menggunakan outlook antara 7,1 hingga 7,5 persen," ujar Sri Mulyani. (antara/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler