COVID-19 Lebih Ganas di Kalangan Minoritas, Muslim dan Yahudi Senasib

Jumat, 19 Juni 2020 – 23:37 WIB
Pekerja mengenakan pakaian pelindung di halaman Central Jamis Mosque Ghamkol Sharif, sebuah tempat pengurusan sementara jenazah yang dibangun di dekat masjid di Birmingham, Inggris, Selasa (21/4). Foto: ANTARA FOTO/REUTERS

jpnn.com, LONDON - Tingkat kematian akibat COVID-19 di Inggris dan Wales di kalangan orang-orang yang mengidentifikasi dirinya sebagai Muslim, Yahudi, Hindu atau Sikh lebih tinggi dibandingkan kalangan Kristen atau yang tidak menyebutkan agama.

Data terbaru Kantor Statistik Nasional (ONS) itu juga mencerminkan studi sebelumnya, yang menunjukkan bahwa kalangan warga kulit hitam dan kelompok-kelompok etnik minoritas lainnya memiliki risiko kematian yang jauh lebih tinggi daripada etnik kulit putih.

BACA JUGA: Sandiaga: Perjuangan Lawan COVID-19 Belum Usai

Menurut ONS, yang mengkaji data dari awal Maret hingga 15 Mei, tingkat kematian di kalangan Muslim lebih tinggi daripada kelompok lain, sementara kalangan Yahudi, Hindu atau Sikh juga menunjukkan tingkat kematian yang tinggi.

"Jika aspek etnik diperhitungkan, (ini) menunjukkan bahwa sebagian besar dari perbedaan dalam tingkat kematian antara kelompok agama dijelaskan oleh kondisi kehidupan berbeda yang dijalani para anggota kelompok-kelompok ini; misalnya, tinggal di daerah dengan tingkat sosial-ekonomi yang jauh lebih terbatas dan perbedaan dalam karakteristik etnik," tulis ONS dalam laporannya.

BACA JUGA: Pasien Sembuh dari Covid-19 di Lampung Bertambah

"Namun, setelah disesuaikan dengan itu semua, laki-laki Yahudi berisiko dua kali lipat lebih rentan dibandingkan laki-laki Kristen, dan perempuan Yahudi juga berisiko lebih tinggi," kata Nick Stripe, salah satu kepala divisi ONS.

Ia menambahkan bahwa lebih banyak penelitian diperlukan untuk menjelaskan keadaan tersebut.

BACA JUGA: Kata BPOM Soal Penggunaan Deksametason untuk Covid-19

Tingkat kematian di kalangan pria Muslim adalah 98,9 per 100.000 sedangkan pada perempuan Muslim adalah 98,2 kematian per 100.000.

Di kalangan mereka yang mengatakan tidak memiliki agama dalam sensus Inggris 2011, tingkat kematiannya adalah 80,7 per 100.000 pada pria dan 47,9 kematian per 100.000 pada wanita.

Masih menurut ONS, tingkat kematian tertinggi terjadi di antara pria kulit hitam dengan 255,7 per 100.000 dibandingkan dengan 87 kematian per 100.000 pada pria kulit putih.

Sementara itu pada perempuan kulit hitam, tingkat kematian adalah 119,8 per 100.000 dan 52 per 100.000 pada perempuan kulit putih.

Data-data itu menegaskan sebuah penelitian resmi awal bulan ini yang menemukan bahwa orang kulit hitam dan Asia di Inggris memiliki risiko hingga 50 persen lebih mungkin meninggal setelah terinfeksi COVID-19.

"Perbedaan signifikan juga terjadi pada pria Bangladesh, Pakistan dan India," kata Stripe. (ant/dil/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Covid-19   Inggris   Minoritas   Yahudi   Muslim  

Terpopuler