Covid-19 Masih Mengkhawatirkan, Biotek Farmasi Hadirkan Antivirus Viradef

Rabu, 25 Januari 2023 – 19:59 WIB
Viradef adalah antivirus yang mampu menghambat replikasi virus dalam sel oleh enzim main protease. Foto: Dok Biotek Farmasi

jpnn.com, JAKARTA - Gelombang Covid-19 di China masih mengkhawatirkan. Namun, pejabat administrasi Imigrasi Nasional China melaporkan, rata-rata 500 ribu orang telah keluar atau masuk dari negara tirai bambu setiap hari semenjak perbatasan dibuka kembali pada 8 januari.

Melihat fenomena itu, salah satu start-up farmasi, Biotek Farmasi Indonesia ikut menciptakan produk terobosan baru.

BACA JUGA: Biotek Farmasi Ingatkan Masyarakat untuk Menjaga Kesehatan di Masa Pandemi

Pubic Health Biotek Farmasi Indonesia Elfrida mengatakan salah satu terobosan yang dihasilkan tersebut adalah antivirus Viradef.

Viradef adalah antivirus yang mampu menghambat replikasi virus dalam sel oleh enzim main protease.

BACA JUGA: Berpartisipasi pada ASTINDO Travel Fair, Biotek Farmasi Perkenalkan Obat Covid-19 VIRADEF

"Antivirus dalam Viradef juga digunakan sebagai pencegahan saat virus masuk ke dalam sel tubuh melalui aktivasi enzim Transmembrane Protease Serin-2," ungkap Elfrida.

Viradef juga sudah terbukti ampuh dapat menjaga dan menyembuhkan dari serangan segala jenis virus mulai dari virus corona, influenza, hepatitis, dan termasuk virus HIV.

Elfrida menyebutkan Viradef dari Biotek Farmasi siap untuk mendukung arahan Presiden Jokowi dalam meningkatkan kemandirian obat dalam negeri. Selain itu masyarakat juga tidak perlu lagi khawatir dengan ancaman gelombang ke-4 Covid-19.

“Dengan adanya Viradef, masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir lagi mengenai migrasi tahunan terbesar di China dengan ratusan ribu orang keluar masuk dari China setiap hari semenjak perbatasan dibuka," ujarnya.

Dia menegaskan Biotek Farmasi Indonesia telah mengambil peran sebagai pendukung sekaligus protektor dalam pemulihan Indonesia.

"Saat masa upaya negara dalam pengembalian ekonomi dan pariwisata Indonesia” pungkas Elfrida.(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler