COVID-19 Merajalela di Cianjur, Ruang Isolasi Penuh, Pasien Terpaksa Mengantre

Jumat, 25 Desember 2020 – 17:39 WIB
Ilustrasi ruang isolasi pasien COVID-19. Foto: ANTARA/Aprillio Akbar/wsj

jpnn.com, CIANJUR - Virus Corona merajalela di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Jumlah kasus positif COVID-19 di daerah itu hingga Jumat (25/12) tercatat sebanyak 1.115 orang.

Persoalan lain muncul karena ketersediaan ruang perawatan maupun untuk isolasi untuk pasien terinfeksi COVID-19 sudah penuh.

BACA JUGA: Satgas Covid-19: Perbanyak Testing Bagi Pelaku Perjalanan

Karena itu, Dinkes Cianjur kembali menambah puluhan ruang isolasi baru di Balai Pelatihan Kesehatan Cimacan.

Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur dr Yusman Faisal mengatakan, sebanyak 1.115 pasien positif itu menjalani isolasi di rumah sakit, vila khusus, wisma kesehatan, dan Balai Pelatihan Kesehatan.

BACA JUGA: Kejahatan Seksual Guru Olahraga Ini kepada Muridnya Terbongkar, Sungguh Bejat!

"Kami sudah mengajukan kepada Kementerian Kesehatan untuk memakai 70 ruangan isolasi di balai pelatihan yang terletak bersebelahan dengan RSUD Cimacan-Cipanas. Ini kami lakukan karena 500 lebih ruangan yang tersedia saat ini penuh, baik di rumah sakit atau tiga lokasi isolasi lainnya," kata Yusman.

Yusman menjelaskan bahwa penularan virus Corona yang terjadi secara sporadis sejak satu bulan terakhir, membuat angka kesembuhan menurun dari 65 persen menjadi 50 persen, karena banyak ditemukan klaster baru, seperti pondok pesantren dan klaster keluarga.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: ICW Tuding Jokowi & Bu Risma Tak Punya Etika, Motifnya Mengejutkan, Cerdik

Oleh karena itu, beberapa pekan terakhir pihaknya menerapkan sistem antrean bagi pasien yang akan menjalani isolasi di tempat khusus.

Pasien baru terpaksa menjalani isolasi di rumah dengan pengawasan dari Satgas dan tim kesehatan dari Puskesmas terdekat.

Berbagai upaya cepat telah dilakukan dalam memutus rantai penyebaran. Ketika ditemukan pasien baru, maka langsung dilakukan penelusuran dengan melakukan tes cepat dan usap atau RT-PCR.

"Untuk saat ini, pemeriksaan tes usap antigen akan lebih digencarkan karena hasilnya dapat langsung diketahui," jelas Yusman.

Selama pandemi COVID-19, pasien meninggal dunia karena virus berbahaya itu di Cianjur mencapai 9 orang. Satu diantaranya kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga.

"Upaya untuk menekan angka penularan dan memutus rantai penyebaran tetap dengan menerapkan protokol kesehatan ketat," tambahnya.(antara/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler