COVID-19 Renggut 400 Nyawa dalam Sehari, Rumah Sakit Tak Muat Lagi

Senin, 28 Desember 2020 – 23:44 WIB
Ilustrasi - Virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19. ANTARA/Ist

jpnn.com, MEXICO CITY - Kementerian kesehatan Meksiko pada hari Minggu melaporkan 6.217 kasus baru infeksi virus corona yang dikonfirmasi dan 400 kematian tambahan, sehingga total di negara itu menjadi 1.383.434 kasus dan 122.426 kematian.

Pejabat Meksiko melakukan hari kedua inokulasi COVID-19 pada hari Minggu dengan vaksin dari Pfizer.

BACA JUGA: Pakar Ingatkan Cegah Ledakan 10 Ribu Kasus COVID-19 Per Hari di Januari 2021

Presiden Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan kesepakatan Meksiko dengan perusahaan obat tersebut akan menyediakan cukup vaksin untuk sekitar 700.000 hingga 750.000 orang pada Maret.

Dia menambahkan bahwa dia berharap mendapatkan vaksin dari CanSino Biologics China pada Januari.

BACA JUGA: COVID-19 Tak Kunjung Sirna, Israel Berlakukan Lockdown Ketiga

Perusahaan itu dijadwalkan untuk mengirimkan vaksinnya untuk ditinjau oleh regulator kesehatan Meksiko Cofepris minggu lalu.

Sebuah studi kelompok penelitian CIDE Universitas Stanford-Meksiko menemukan Mexico City dapat melampaui kapasitas rumah sakitnya pada akhir Desember dan memuncak pada akhir Januari.

BACA JUGA: Masih Positif COVID-19, Anies Tetap Resmikan Sendiri Lapangan Latih JIS

Akhir pekan lalu, pemerintah Mexico City mengirimkan pesan teks yang menyebutkan bahwa rumah sakit "sedang mencapai batas".

Meksiko telah mencatat hampir 1,4 juta kasus dan 119.495 kematian akibat COVID-19, jumlah kematian tertinggi keempat di dunia.

Di pusat kota Mexico City yang ramai, spanduk memperingatkan "Anda berada di area infeksi tinggi", sementara pesan di pengeras suara mendesak masyarakat untuk memakai masker dan menghindari pesta.

"Satu-satunya hal yaitu kita semua sehat dan melalui tahun ini," kata pedagang kaki lima Ricardo Flores tentang keluarganya. "Tidak akan ada makan malam Natal, tidak akan ada hadiah."

Gerardo Reyes, seorang akuntan, menjelaskan bahwa dia telah mengambil tindakan pencegahan agar keluarganya bisa merayakan bersama. "Kami sudah menjalani tes untuk memastikan kami tidak akan mengalami masalah," katanya.

Penjual makanan jalanan, Fidelina Esperon, resah karena mata pencahariannya bisa terancam.

“Sedikit yang saya tabung, sudah saya habiskan semuanya,” katanya. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler