CPNS 2019: Guru Matematika, Fisika, Kimia Akan Dikirim ke Perbatasan

Rabu, 30 Januari 2019 – 00:56 WIB
Guru mengajar di kelas. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, TARAKAN - Pemprov Kalimantan Utara akan mengajukan usulan 2.700 formasi pada seleksi CPNS 2019. Gubernur Kaltara Irianto Lambrie menuturkan, usulan formasi CPNS tahun ini untuk mencukupi kebutuhan aparatur sipil negara.

“Kita kan mengajukan waktu itu 2.700-an, baru dipenuhi usulan sekitar 750-an. Kita akan mengajukan, keputusannya nanti ada di kementerian,” ujar Irianto Lambrie.

BACA JUGA: Rekrutmen CPNS 2019 Dipercepat agar Honorer tak Tambah Lagi

Untuk kebutuhan pegawai, akan dilihat berdasarkan analisa jabatan dan analisa beban kerja. Namun ia memperkirakan formasi yang dibutuhkan masih terkait jabatan fungsional tertentu.

“Kebanyakan mungkin tenaga kesehatan, pendidikan, apoteker, kita masih perlu,” tuturnya.

BACA JUGA: Penerimaan CPNS 2019 Juni, Kuotanya Lumayan Banyak

Khusus guru, Irianto mengakui masih membutuhkan banyak tenaga pendidik. Terutama yang memiliki latar belakang pendidikan matematika, fisika, dan kimia, untuk ditempatkan di sekolah-sekolah perbatasan dan pedalaman.

Untuk memenuhi kebutuhan guru, selain melalui seleksi CPNS, Pemerintah Kaltara juga mengusulkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui program Guru Garis Depan.

BACA JUGA: CPNS Kali Ini, Lowongan Guru SD Paling Diminati

Sementara itu, kekurangan guru yang dirasakan Pemerintah Tarakan karena belum membuka CPNS sampai tahun 2018, menghambat penerapan program full day school (FDS) di sekolah-sekolah.

“Banyak persoalan. Pertama adalah sarana dan prasarana, persoalan guru, ketiga persoalan teknis yang lainnya, menyangkut masalah kesiapan sekolah. Karena full day school itukan berarti harus sarananya siap, sekolah siap, guru siap, siswanya siap, orangtuanya siap mendukung,” jelas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Tarakan, Ilham Nor.

Kekurangan guru sangat diharapkan Ilham untuk segera dipenuhi. Pihaknya juga sudah menyampaikan kebutuhan sekitar 273 guru kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

“Bagaimana full day school kita bisa jalan kalau gurunya enggak ada. Apalagi kita enggak dapat formasi untuk CPNS. Bahkan yang tidak mengenakkan, guru-guru kita yang notabene mengajar mutasi ke tempat yang lain karena mereka lulus di daerah lain,” sambung Ilham.

Menurutnya, Mendikbud sudah memberikan solusi melalui seleksi penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK atau P3K).

Selama ini program full day school hanya berjalan di sekolah-sekolah swasta. Karena ditunjang sarana dan prasarana seperti asrama. Sehingga siswa bisa tinggal di lingkungan sekolah. Sementara kebanyakan sekolah negeri tidak memiliki asrama.

Selain itu, sekolah negeri masih menerapkan sistem pembagian waktu belajar pagi dan siang hari. Sedangkan full day school hanya memberlakukan jam pelajaran pada pagi hari. (mrs/udi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelamar CPNS 2018 untuk Formasi Guru Capai 1.637 Orang


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler