jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 5.155 CPNS dari beberapa instansi pusat mengikuti Presidential Lecture. Acara ini diisi pembekalan dari Presiden Joko Widodo.
Acara yang bertajuk 'Bersatu Dalam Harmoni : Menuju Birokrasi Berkelas Dunia Tahun 2024' tersebut juga diperkaya oleh sesi inspiring lecture dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, CEO Gojek Nadiem Makarim, dan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Yudi Latief.
BACA JUGA: Jokowi: Kalau Ketahuan Beli Pulsa, Kartunya Dicabut!
"Pembekalan langsung dari bapak presiden sangat berarti bagi para CPNS. Mereka diharapkan menjadi motor penggerak birokrasi dan tulang punggung bangsa menuju terwujudnya birokrasi berkelas dunia tahun 2024," ucap Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Asman Abnur saat menyampaikan laporan kepada presiden pada acara Presidential Lecture bagi CPNS hasil seleksi CPNS tahun 2017 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (27/3).
Dilaporkan Asman, formasi CPNS yang dibuka pada 2017 sejumlah 37.138 di 62 kementerian/lembaga dan 1 provinsi dengan total pelamar mencapai 2,4 juta lebih.
BACA JUGA: Presiden akan Beri Kuliah Umum bagi CPNS
Artinya seluruh CPNS yang lolos seleksi ini adalah putra/putri bangsa terbaik dari yang terbaik.
"Dari jumlah formasi tersebut, 34.167 adalah formasi umum, 2.310 formasi lulusan cumlaude, 168 formasi penyandang disabilitas, serta 493 formasi putra/putri Papua dan Papua Barat yang akan ditempatkan di lintas kementerian/lembaga," ucapnya.
BACA JUGA: 298 CPNS Kemendikbud Kantongi SK
Disampaikan, rekrutmen CPNS merupakan salah satu fokus pemerintah untuk memperbaiki kualitas Aparatur Sipil Negara (ASN).
Saat ini Indonesia dan dunia sedang menghadapi perubahan yang cepat di era industri 4.0 yang dicirikan dengan dominannya peran mesin dan otomatisasi.
"Karena itu, kami harus menyiapkan modal SDM Aparatur yang berintegritas dan profesional, menguasai teknologi informasi dan bahasa asing, memiliki jiwa hospitality dan entrepreneurship, serta daya networking, untuk menghadapi tantangan dan mengantisipasi perubahan tersebut. Itulah Smart ASN," imbuhnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... CPNS 2018: STTD Dapat Kuota 1.000
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad