Crane Maut yang Tewaskan 111 Orang Bukan Produksi Tiongkok

Selasa, 15 September 2015 – 13:09 WIB
Crane yang jatuh di Masjidil Haram pada Jumat (11/9) buatan perusahaan alat berat Jerman, Liebherr Group. Foto: Ahmed Hashad/AN Photo

jpnn.com - MAKKAH - Crane yang jatuh di Masjidil Haram dan menewaskan 111 orang dipastikan bukan produksi Tiongkok. Penegasan itu disampaikan Kepala Komunikasi Liebherr Group -- perusahaan alat berat asal Jerman, Kristian Kueppers.

Dilansir Arab News, Selasa (15/9), Kueppers tidak dapat memungkiri selama ini banyak orang berasumsi warna merah identik dengan negeri Tirai Bambu. Sedangkan warna kuning dikaitkan dengan Jerman. Sehingga pascatragedi Masjidil Haram, banyak kalangan di media sosial menyebutkan crane merah yang jatuh tersebut adalah buatan Tiongkok.

BACA JUGA: Bertie si Kura-Kura Tercepat Itu Pecahkan Rekor Dunia

"Crane itu (jatuh di Masjidil Haram) memang milik (produksi) perusahaaan kami (Liebherr Group) jenis LR 13.000," sebut Kueppers.

Perihal pemberian warna merah pada crane maut tersebut, Kueppers mengaku tidak memiliki makna khusus.

BACA JUGA: Pria Ganteng Ini Berhenti Kerja Demi Pecahkan Rekor Selfie

"Tidak ada makna khusus untuk setiap warna tertentu," ujarnya.

Dia mengklaim klaim berkapasitas 1.300 ton itu terkuat di dunia. Ada 30 crane jenis ini beroperasi di seluruh dunia.

BACA JUGA: Tak Ada Kata Maaf untuk Wartawati yang Satu Itu

"Crane crawler paling kuat di dunia," tegasnya.

Namun tegas Kueppers, perusahaannya belum dapat menginformasikan ke publik penyebab pasti jatuhnya crane yang menewaskan banyak orang tersebut. Pihak Liebherr menunggu hasil investigasi resmi yang tengah dilakukan.

"Kami (Liebherr) tidak bisa menebak. Kami menunggu hasil penyelidikan resmi," ujarnya.

Pasti ada banyak penyebab jatuhnya crane ini. Saat ini Liebherr masih belum bisa menginformasikan penyebab pasti jatuhnya crane. Kami tidak bisa menebak saja, kami akan menunggu hasilnya dari investigasi resmi yang dilakukan," kata dia.

Saudi Bin Ladin Group selaku perusahaan pemilik crane tersebut saat ini telah menurunkan tim ahlinya untuk memotong crane tersebut. Pekerjaan tersebut diperkirakan memakan waktu enam hari.(ris/jpnn)
 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Komit Bantu Rezim Assad, Rusia Tambah Kekuatan Militer di Syria


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler