jpnn.com - DAMASKUS - Rusia dilaporkan sudah menambah kekuatan tempur di Syria, dengan menjadikan bandara di Kota Latakia sebagai benteng utamanya.
Dari berbagai sumber lokal yang dikutip ARA News, Selasa (15/9), Bandara Latakia yang juga menjadi benteng utama kekuatan Presiden Bashar al Assad (dan sekte Alawite-nya) itu bahkan diperluas, untuk kepentingan rencana pendaratan yang lebih besar.
BACA JUGA: Luar Biasa, Konglomerat Mesir Ingin Beli 2 Pulau Untuk Pengungsi
"Pasukan Rusia dan para ahli yang akan berkoordinasi dengan pemerintah Syria, mulai bekerja pada proyek yang akan memastikan cukup ruang untuk pesawat bantuan besar untuk mendarat di Bandara Latakia," ujar seorang pejabat yang tak mau dipublikasikan.
Bandara Latakia dianggap sebagai pangkalan militer utama bagi pasukan pro-Assad yang terus berseteru dengan faksi pemberontak selama bertahun-tahun.
BACA JUGA: Heboh! Presiden Selfie Berlatar Peti Jenazah
Seorang aktivis oposisi, Alaa Mudar mengatakan, Rusia sudah jelas-jelas mau memperluas pangkalan udara Latakia untuk mempersiapkan pengiriman perlengkapan militer yang lebih besar.
"Pemerintah Rusia bertekad untuk menyelamatkan Assad dan rezimnya, dan intervensi militer saat ini oleh pasukan Rusia membuktikan keterlibatan langsung Moskow dalam perang di Syria. Putin adalah mitra Assad dalam pembunuhan di Syria. Masyarakat internasional menyadari intervensi Rusia, tetapi tidak ada yang bersedia untuk mengambil tindakan apapun untuk menghentikan pertumpahan darah ini," kata Mudar.
BACA JUGA: Mengerikan! Militer Mesir Salah Tembak, 12 Turis Tewas, Kiniââ¬Â¦
Pada hari Minggu (13/9), Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov juga menekankan dalam sebuah pernyataan bahwa dukungan militer Moskow untuk rezim Assad akan terus berlanjut.
"Ada perlengkapan militer, sedang berlangsung dan mereka akan terus. Mereka pasti disertai oleh spesialis Rusia, yang membantu untuk menyesuaikan peralatan, untuk melatih personel Syria bagaimana menggunakan persenjataan itu," kata Lavrov. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lihat nih, Tiongkok Catat Rekor Memasak Kepiting
Redaktur : Tim Redaksi