jpnn.com, PALEMBANG - Sebuah crane milik PT Waskita Karya, kontraktor pembangunan jalur LRT (light rail transit) di lokasi Jl Gubernur H Ahmad Bastari, tepatnya di
Warga Simpang Jakabaring, Palembang, Sumsel, mendadak heboh, Selasa (1/8) sore.
BACA JUGA: Barata Indonesia Bidik Rp 3 Triliun dari Bisnis Crane
Pasalnya, steel bok atau landasan rel Light Rail Transit (LRT) dan crane ambruk.
Selain ambruk, steel bok dan crane yang mengangkut beban berat itu jatuh menimpa rumah dan ruko warga.
BACA JUGA: Agustus, Pengerjaan Pondasi LRT di Sungai Musi Dipastikan Selesai
Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Penghuni rumah hanya mengalami luka lecet.
Petugas kepolisian, Dinas Perhubungan Palembang, dan Dinas Perhubungan Sumsel yang menerima laporan, langsung meninjau dan mengevakuasi warga.
BACA JUGA: Kemenhub Siapkan 300 Bus untuk Asian Games 2018
Diduga aspal amblas akibat tidak kuat menahan beban crane yang mengangkat girder (steel box) sehingga crane terjungkal ke depan dan diikutin boom crane (80 ton).
Hingga saat ini pihak Waskita Karya belum bersedia memberikan keterangan dan menyerahkan ke Kepolisian.
Seperti dilansir sumeks.co.id (Jawa Pos Group), kejadian bermula saat dua operator crane Suhandri, 24, dan Bahtiar, 34, mengangkat steel bok (landasan rel).
Ketika sampai di atas, aspal di sekitar crane yang digunakan Suhandri retak dan hancur.
Kondisi tersebut membuat crane terjungkal. Sedangkan crane lainnya tidak terkendali dan patah di bagian tiang atas crane, sehingga steel bok tersebut jatuh menimpa dua rumah warga.(dom/ndy)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menkeu: Yang Paling Penting Kita Dapat Membangun Proyek Dengan Efisiensi
Redaktur & Reporter : Budi