jpnn.com - SURABAYA – Komplotan bandit bersepeda motor membacok polisi dan satpam yang menghadangnya, Senin (20/6) pukul 05.00.
Para pelaku kalap lantaran kepergok saat hendak membobol rumah milik Darno di Jalan Semolowaru Tengah Gang IX/25, Surabaya.
BACA JUGA: Parah! Penipuan Masal, Korban 500 Orang
Akibatnya, Brigadir Didit anggota Reskrim Polsek Sukolilo luka di lengan dan Satpam Mustain, 56, menderita luka bacok cukup dalam di dada.
Setelah membacok, keempat pelaku kabur dan lolos dari kejaran polisi. Sedangkan, korban Mustain dirawat di Rumah Sakit Haji Sukolilo. Lelaki asal Jember itu terlihat lemas usai mendapat tujuh jahitan, kemarin.
BACA JUGA: Duh, Kasur untuk Malam Pertama Disita Polisi
Kejadian tersebut berawal dua anggota patroli Reskrim Polsek Sukolilo Brigadir Rizal dan Bripka Didit sedang mobile di sekitar kawasan Semolowaru. Mereka mencurigai gelagat tak beres dari empat komplotan bersepeda motor.
Polisi menduga kawanan ini merupakan pelaku curanmor. Informasinya, saat kejadian kedua polisi itu tidak membawa pistol.
BACA JUGA: Busyettââ¬Â¦ Pria Ini Curi 18 Motor dalam 2 Bulan
Empat pelaku yang mengenakan helm full face berkeliling seperti mencarai sasaran untuk melakukan aksi jahat. Karena itu, kedua pilisi yang berpakaian preman ini terus mengintai komplotan tersebut.
Akhirnya, komplotan itu masuk ke perumahan di Jalan Semolowaru Tengah Gang IX. Tiba-tiba dua pelaku berhenti di salah satu rumah nomor 25 milik Daryono yang gelap dan penghuninya sedang pergi. Salah seorang pelaku langsung memanjat pagar rumah.
Melihat kejadian itu, Brigadir Rizal mengajak Satpam Perumhan Mustain menghampiri dan menegur pelaku. Pelaku yang tadinya memanjat masuk ke teras rumah Darno langsung keluar lagi.
Sedangkan komplotan pelaku yang menunggu di motor sudah bersiap tancap gas. ”Tiga orang ada di depan pagar, sedang satu orang lainnya keluar melompat pagar. Saya sempat menendang tiga orang lainnya,” ucap Bripka Rizal.
Saat ditendang, para pelaku memang tak sampai terjatuh. Namun, pistol yang dibawa pelaku sempat terjatuh, kemudian dipungut kembali. Namun, belum diketahui keaslian senpi itu.
Komplotan pelaku yang menaiki Honda Vario putih kabur lebih dulu. Kemudian disusul joki yang mengendarai Honda Beat. Lantaran dihadang Brigadir Rizal dan Satpam Musatin, seorang pelaku langsung mengeluarkan sebilah pedang dan menyabetkan pedang ke arah Brigadir Rizal.
Beruntung polisi berambut agak gondrong itu berhasil menghindar dengan refleknya. Kendati demikian, lengannya sempat tergores sabetan pedang. Apesnya Mustain, yang berada di belakang Rizal tak bisa menghindar.
Sabetan pedang mengenai dada Mustain sebelah kanan. Setelah melukai kedua korban, pelaku tancap gas melarikan diri. Bripka Didit bersama Satpam Suyono yang tadinya mengawasi dari jauh langsung ke tempat kejadian perkara.
Namun, polisi tak berhasil memburu para pelaku. ”Saat itu saya berada di belakang Rizal. Saya kan cuma ikut ngawal. Tapi pelaku tiba-tiba menyabetkan pedang tapi nggak sempat menghindar,” ucap Mustain lirih saat ditemui di RS Haji Sukolilo.
Mustain mengatakan, saat terjadi penyerangan itu kedua polisi tersebut ternyata hanya berbekal tangan kosong.
Polisi berpakaian preman itu pun tak berdaya menghadapi serangan pelaku selain menghindar lantaran tidak membawa senpi. ”Saat itu saya perhatikan tidak mengeluarkan pistol untuk menodong pelaku,” ujarnya.
Kanit Reskrim Polsek Sukolilo AKP Simun membantah adanya pembacokan terhadap anggotanya saat berusaha mengamankan terduga pelaku curanmor. Dia hanya mengaku dua anggotanya berhasil mengagalkan upaya pencurian rumah yang dilakukan empat pelaku.
”Tidak, tidak ada pembacokan, yang ada upaya penggagalan yang dilakukan anggota kami terhadap orang yang diduga sebagai pelaku curanmor,” tegas Simun mengelak.(psy/no/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengacara: Tidak Ada Catatan Kriminal Jessica Selama di Australia
Redaktur : Tim Redaksi