jpnn.com, JAKARTA - Lead Analyst Centre for Research on Energy and Clean Air (CREA), Lauri Myllyvirta mengakui banyak sumber polutan yang menjadi penyebab buruknya kualitas udara di Jakarta.
Pernyataan Lauri merujuk data yang disampaikan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Saat ini, polusi udara di Jakarta merupakan emisi dari kendaraan bermotor.
BACA JUGA: MS Instruments, Produk Anak Negeri jadi Andalan Pantau Kualitas Udara
“Yang sering disebut memang PLTU, tapi bukan satu-satunya. Ada sumber polutan lain yaitu transportasi, kebakaran hutan, dan lain-lain,” ujar Lauri.
Data KLHK menyebutkan tidak kurang dari 44% polusi udara disumbang dari emisi kendaraan bermotor, disusul industri 31%, manufaktur 10%, perumahan 14% dan komersial 1%.
BACA JUGA: Polusi Udara Masih Mengintai, 4 Barang Ini Bisa Melindungi Kita
Sementara itu, total emisi karbon dari kendaraan bermotor di Jakarta mencapai 81,17 juta kg CO2e menyusul tingginya jumlah penggunaan.
Oleh karena itu, Lauri meminta kepada pemerintah Indonesia untuk mencari solusi yang komprehensif untuk memperbaiki kualitas udara di Jakarta.
BACA JUGA: Soroti Hasil Kajian CREA Tentang Polusi Udara, Peneliti Untirta: Kok Beda?
“Agar udara Jakarta bersih, solusi tidak boleh fokus pada satu sektor saja. Penyelesaian secara menyeluruh harus ada pada beberapa sektor,” katanya.
Menurutnya, ada banyak sektor yang menjadi penyumbang polutan di Jakarta.
“Ada transportasi dan kebakaran hutan. PLTU hanya satu dari sekian banyak sektor penyumbang polutan di Jakarta," sebutnya.(chi/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Yessy Artada