jpnn.com, JAKARTA - China State Construction Engineering Corp (CSCEC) siap membantu pemerintah Indonesia dalam membangun Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.
Pimpinan CSCEC holding untuk Indonesia Cheng Dongchang, Asisten GM Santara Tjaufik, dan Local Partner CSCEC di Indonesia Fatchurrohman Nugroho menemui Menteri Investasi/BKPM RI Bahlil Lahadalia di ruang utama menteri investasi, Jalan Gatot Subroto, Selasa lalu (11/10).
BACA JUGA: Mohon Maaf, Titik Nol IKN Nusantara Ditutup Sementara Buat Warga yang Ingin Berwisata
Dalam pertemuan itu Bahlil menyampaikan bahwa dirinya terbuka atas niat CSCEC untuk membantu mewujudkan pembangunan IKN.
"Kami akan mengundang kalian nanti dalam rapat-rapat investasi yang berkaitan dengan rencana pembangunan IKN. Jadi, saya berterima kasih atas kehadiran CSCEC di kantor kami," kata Bahlil seperti keterangannya.
BACA JUGA: Lesti Kejora Cabut Laporan, Polisi Beri Pernyataan Tegas
Local Partner CSCEC di Indonesia Fatchurrohman Nugroho menyampaikan bahwa CSCEC sudah punya banyak pengalaman investasi infrastruktur di Indonesia.
"Seperti tol, bangunan gedung pencakar langit, maupun pembangunan ibu kota, seperti yang saat ini sedang dikerjakan ialah pembangunan ibu kota baru Mesir di timur Kairo," katanya.
BACA JUGA: 2 WN China Petinggi Perusahaan Batu Bara Dibantai Pakai Parang
Dia mengatakan CSCEC salah satu perusahaan konstruksi terbesar di dunia yang saat menempati urutan sembilan dalam majalah Fortune Global 500 tahun 2022.
CSCEC bergerak di bidang konstruksi, investasi, dan pembiayaan.
"Pengalaman proyek infrastruktur sudah lebih di 100 negara yang meliputi jalan, gedung bangunan tinggi, bandara ,dan beberapa proyek infrastruktur lainnya," kata dia.
Saat ini CSCEC sudah melakukan investasi di Indonesia untuk pekerjaan tol, apartemen, maupun pembangunan kawasan industri.
"Karena itulah CSCEC sangat serius untuk investasi di pembangunan Ibu Kota Negara," tegas Fathur -panggilan Faturohman Nugroho. (rhs/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kombes Mukti Juharsa Umumkan Irjen Teddy Minahasa jadi Tersangka
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti