jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) Sholeh Basyari menilai pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin semakin percaya diri.
Dia menilai hal itu didasari beberapa faktor. Pertama, rapat umum di sejumlah daerah yang sangat sukses seperti rapat akbar di Makassar.
BACA JUGA: Anies-Muhaimin Menghadiri Pernikahan Putri Habib Rizieq, Sudirman Kaitkan dengan Pancasila
Sholeh menilai rapat itu seperti nyaris meneror semua kekuatan politik di republik ini, utamanya atas Prabowo dan Ganjar.
"Anies dan Muhaimin kompak hadir pada show of force perdana setelah terbentuknya peleburan tim capres-cawapres PKB, NasDem, PKS serta tim delapan pimpinan Sudirman Said," kata Sholeh dalam keterangannya, Kamis (28/9).
BACA JUGA: Pilpres 2024, Anies-Cak Imin Optimistis Meraup Suara Banyak di Banyuwangi
Dia menyebutkan setelah acara tersebut, sejumlah lembaga survei juga merilis hasil survei terbaru yang menunjukkan kenaikan signifikan elektabilitas Anies setelah bergabungnya Cak Imin.
Hal itu tercermin dalam rilis survei ARCI, di Jawa Timur dan Indikator Politik di Daerah Khusus Ibukota ( DKI) Jakarta.
BACA JUGA: Jika Dua Putaran, Pemilih Anies Bermigrasi ke Prabowo
Faktor ketiga jelas Dosen Pascasarjana Universitas Nahdlatul Ulama Ponorogo itu, narasi perubahan (untuk tidak menyebut oposisi), menjadi mantra yang hampir mengubah kesadaran politik publik.
"Perubahan sekaligus tawaran-tawaran solusi atas kasus seperti di Rempang, Kepulauan Riau ataupun pembakaran kantor Bupati akibat konflik tambang di Gorontalo, turut mendongkrak harapan publik pada pasangan Amin," kata Sholeh.
"Bahkan 'tokoh' alternatif yang dicoba dimainkan oleh Istana (penunjukkan Kaesang Pangarep sebagai ketum PSI) tidak cukup memadai memanggu popularitas pasangan Amin," lanjutnya.
Dia menyebutkan kepercayaan diri Cak Imin juga terbaca dari sejumlah kritik tajam atas sejumlah program pemerintahan Jokowi.
Terbaru, Cak Imin secara keras mengkritik Program Food Estate, tetapi dengan ikut nimbrung program ini, mencoba bermain di air jernih.
Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut bahwa Food Estate adalah program gagal.
Menurut Sholeh, Cak Imin secara sengaja memainkan isu food estate untuk mengganggu psikopolitik Megawati dan Prabowo yang "membaik" ketika berbincang akrab pada peringatan hari nasional Saudi Arabia.
Walakin, Sholeh nenyebutkan perjalanan mulus pasangan Amin bukan berarti benar-benar bebas hambatan.
Dia menyebutkan sandungan utama pasangan Amin hingga detik ini hanya tertuju pada Cak Imin.
"PBNU dengan dipimpin langsung ketua umumnya Yahya Cholil Tsaquf, terus bergerak membatasi ruang gerak Cak Imin," jelasnya.
Dia menyebutkan sejumlah kiai ikonik di Jawa Timur, gencar disowani rombongan PBNU.
"Dengan satu misi agar kyai-kyai tersebut mufaroqah dengan Cak Imin. Kiai Nurul Huda Jazuli, salah satu jangkar utama pencawapresan Cak Imin adalah sasaran utama gerpol PBNU. Tampaknya gerpol bernuansa penjegalan yang dilakukan PBNU itu gagal," pungkas Cak Imin. (mcr8/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Kenny Kurnia Putra