Cuaca Ekstrim, Harga Ikan Melonjak

Minggu, 11 November 2012 – 01:03 WIB
INDRAMAYU - Cuaca ekstrim yang belakangan ini melanda perairan laut Indramayu membuat aktivitas puluhan nelayan terganggu. Bahkan imbasnya, harga pasokan ikan pun melonjak, karena terbatasnya stok ikan hasil tangkapan nelayan.

Pantauan Radar Sorong (JPNN Group) di pasar ikan Indramayu, Sabtu (10/11), harga jual ikan kakap putih melonjak dari Rp20.000/kg menjadi Rp25.000/kg, ikan kembung dari harga Rp8.000/kg menjadi Rp11.000/kg, dan sontong dari harga Rp25.000/kg menjadi Rp32.000/kg.

Seorang nelayan bernama Rabun (54) warga Desa Karang Song Blok Karang Jeruju, Kecamatan Indramayu mengatakan, dengan kondisi cuaca ekstrim sejak bulan April lalu, banyak nelayan yang  enggan melaut, karena khawatir akan mengancam keselamatan mereka.

“Terkadang cuaca cerah ketika di darat, tapi setelah melaut tib-tiba cuaca buruk datang, seperti hujan besar dengan angin kencang serta gelombang tinggi kurang lebih mencapai 1 sampai 2,5 meter yang dapat menumpahkan isi kapal secara tiba-tiba. Akhirnya saya dan teman-teman terpaksa berhenti berlayar untuk sementara, hingga kondisi cuaca ekstrim kembali normal,” kata Rabun seperti yang dinukil Radar Cirebon, Minggu (11/11).

Nelayan lainnya, Sakyan (52) mengatakan, dampak dari cuaca ekstrim ini, mengakibatkan tangkapan ikan di laut juga susah dan jarang. Meski jaring yang ditebarkan sepanjang apapun, tetap saja meleset akibat terbawa angin kencang, hingga ikan yang sudah diprediksi akan terjaring 80% meleset.

Di sepanjang sisi Jalan Karangsong Indramayu, para nelayan hanya bisa membenahi perahu yang hampir rusak, untuk digunakan kembali saat cuaca sudah normal. 

Kondisi serupa juga dialami para nelayan di Tegalagung, Kecamatan Balongan, Masrih (46). Dia mengaku saat ini kesulitan melaut akibat gelombang tinggi di tengah laut yang kerap tingginya mencapai tiga meter.

“Tapi kadang saya dan sejumlah nelayan tradisional lainnya, nekat berangkat melaut karena terdesak kondisi ekonomi. Seandainya saya tidak melaut, mau makan apa anak dan istri saya?” ujar Masrih.

Untuk menghindari bahaya, dia bersama rekan-rekannya lebih memilih berlayar di muara, meski hasil tangkapannya sedikit, tapi bisa untuk menghidupi keluarga. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kecewa Dengan Pimpinan, PNS Mogok Kerja

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler