Cuaca Ekstrim Masih Mengancam

Senin, 18 Maret 2013 – 10:12 WIB
JAMBI - Cuaca ekstrim masih mengancam Kota Jambi dalam beberapa hari ke depan. Menurut keterangan Kurnianingsih, Koordinator Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jambi bulan ini (Maret, red) merupakan puncak musim hujan, khususnya di wilayah Kota Jambi.

Diterangkannya, posisi matahari berada di garis khatulistiwa, sehingga penyinaran matahari di terima langsung permukaan bumi. “Ini lah yang menyebabkan terjadinya cuaca ekstrim, panas sinar matahari yang langsung di terima bumi tersebut menyebabkan penguapan besar naik kelapisan udara membentuk awan-awan hujan atau awan konvektif yang bisa menyebabkan terjadinya cuaca ekstrim,” ujar Kurnianingsih.

Masih sama seperti hari sebelumnya, menurut dia, cuaca ekstrim yang perlu diwaspadai adalah hujan dengan intensitas yang cenderung tinggi. “Cuaca ekstrim yang harus diwaspadai adalah hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang,’’ tambahnya.

Dijelaskannya juga, dalam tiga hari kedepan cuaca Kota Jambi umumnya berawan. Namun, hujan dengan intensitas ringan, sedang hingga lebat juga berpeluang terjadi pada sore atau malam hari. Sementara untuk angin, sebutnya, umumnya bertiup dari barat laut hingga timur laut degan kecepatan 8-30 km/jam. "Suhu udara minimal 23 derjat Celsius hingga suhu maksimal 31 derajat Celsius," ungkapnya.

Sementara itu, tinggi gelombang di perairan pantai timur Jambi dalam beberapa hari kedepan tetap sama. “Tinggi gelombangnya stabil sejak beberapa hari lalu 0.5 sampai 1.3 meter. Tidak berbahaya untuk aktivitas nelayan,” kata Kurnianingsih.

“Akan tetapi aktivitas melaut yang perlu di waspadai adalah jika tumbuhnya awan yang berwarna hitam bergumpal (awan cumulonimbus, red). Karena bisa memacu gelombang tinggi dan juga mengakibatkan petir,” paparnya lagi.

Disampaikanya, gelombang tinggi malah akan terjadi di laut cina selatan, yang diperkirakan mencapai 2 meter hingga 3 meter dalam tiga hari kedepan. “Dengan tinggi gelombang 2 hingga 3 meter tersebut, tentu saja untuk aktivitas nelayan sangat berbahaya,” tandasnya.(jun)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jemaah Umroh Telantar di Malaysia

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler