jpnn.com - PANGKALAN BUN - Faktor cuaca dan gelombang bawah laut kembali menjadi kendala proses pencarian kotak hitam (black box) dan pengangkatan ekor pesawat AirAsia QZ8501 di perairan Selat Karimata, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Kamis (8/1).
Kalteng Pos (Grup JPNN.com) melaporkan, awan tiba-tiba berubah hitam dan cuaca kembali memburuk sehingga memaksa pencarian kotak hitam dihentikan sementara.
BACA JUGA: Jenazah Ajaib Itu Diterbangkan Bersama Korban Ke-41
"Kondisi sekarang masih belum bisa mengidentifikasi di bawah laut, dari 12 objek yang ditemukan sekarang, para penyelam marinir masih membuktikan keberadaan objek tersebut, tapi kondisi di bawah laut saat ini masih kurang bersahabat," kata Dir Ops Basarnas, Marsma SB Supriyadi kepada wartawan, Kamis (8/1) sore ini.
Supriyadi menjelaskan, kondisi beberapa objek sudah banyak yang tertimbun lumpur. Sehingga terlihat tidak berbentuk sama sekali. Kondisi ini diperparah dengan jarak pandang yang kurang dari satu meter. “Arus masih kencang, inilah menjadi hambatan para penyelam,”ujar Supriyadi.
BACA JUGA: Kubu Agung dan Aburizal Kembali Bertemu di Meja Perundingan
Penyelam dari Tim TNI AL sudah menyiapkan beberapa peralatan untuk menjangkau objek itu. Tim ini didukung kapal selam khusus penelitian tetapi belum membuahkan hasil.
"Berkaitan dengan lokasi black box, mudah-mudahan tidak terlepas dari ekor pesawat, memang letak dan posisinya di dalam kabin pesawat itu bisa aman, tetapi menurut pemantauan di sana keadaan ekor dari pesawat itu pecah dan tidak sempurna," ungkap dia.
BACA JUGA: Istri Muda Romi, Liza Sako Mengaku tak Pernah ke BPD Kalbar, Siapa yang Bohong?
Dari pantuan Kalteng Pos, pada sore ini kondisi cuaca yang sempat diselimuti mendung berangsur cerah. Hanya saja, hari sudah berangsur senja. Sehingga, tidak mungkin lagi dilakukan penyelaman dan harus dilanjutkan esok hari. (ena/awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Besar Karena Media, Bukan Prestasi
Redaktur : Tim Redaksi