Kepada petugas, N menceritakan kejadian yang menimpa cucunya. Saat itu Kamis (4/10) sekitar pukul 15.00 AR meminta diantar cucunya membeli buster di sekitar Pasar Indihiang. Mereka mengendarai motor pinjaman dari tukang ojek.
Setelah beberapa jam ditunggu, hingga malam hari, korban dan AR tidak kunjung balik ke rumah. Sang nenek kawatir. Apalagi sang cucu tidak juga ditemukan, meskipun dicari beberapa orang. Keesokan hariya, Jumat (5/10), cucunya pulang sendiri ke rumah. Namun kondisi mengenaskan. Dia seolah tidak sadarkan diri. Sementara terlapor AR kabur dengan membawa motor pinjamanya dari tukang ojek.
Nenek korban was-was dan bertanya kepada cucunya hingga terucap kalau cucunya telah jadi korban pencabulan AR. Melati mengaku dicabuli di salah satu tempat yang tidak diingatnya. Mendapati cerita dari cucunya, sang nenek berang. Dia pun megadukan AR ke polisi.
Namun sang nenek tidak mengetahui identitas atau alamat resmi terlapor. Sedangkan terlapor ngontrak di rumahnya, baru berjalan selama dua minggu bersama istrinya.
Termasuk bertepatan dengan kejadian cucunya dibawa kabur, istri AR pun ikut meninggalkan kontrakan. “Jadi korban pun tidak mengetahui alamat terlapor, entah warga mana, termasuk tidak ada foto diri si AR,” terang salah seorang petugas SPKT Polres Tasikmalaya Kota kemarin. (dem)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembelian Narkoba Melalui Sistem Transfer
Redaktur : Tim Redaksi