Cucu Perusahaan Garuda Indonesia Tawarkan Inovasi Ini ke Pelaku Usaha

Minggu, 19 Desember 2021 – 05:24 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir bersama pimpinan PT Garuda Daya Pratama Sejahtera (GDPS). Foto: GDPS

jpnn.com, JAKARTA - PT Garuda Daya Pratama Sejahtera (GDPS), anak perusahaan PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk dan merupakan bagian dari Garuda Indonesia Group berkomitmen untuk berinovasi dalam menghadapi pandemi Covid-19.

CEO GDPS Mohamad Arif Faisal mengatakan pandemi Covid-19 tidak hanya menuntut perusahaan yang dipimpinnya untuk tetap bertahan, tetapi juga harus terus berkembang.

BACA JUGA: Pascaterkuaknya Kasus Penyelundupan Harley Davidson, Saham Garuda Turun

Arif menyampaikan GDPS fokus mencari peluang untuk mengoptimalkan biaya serta meningkatkan efisiensi dan produktivitas dengan inovasi-inovasi baru.

Untuk itu, GDPS mengembangkan outsourcing layanan dengan kemajuan teknologi.

BACA JUGA: Utang Sriwijaya Air Menumpuk, Garuda Indonesia Tempuh Jalur Negoisasi Dengan Pemegang Saham

Hal tersebut diharapkan bisa memenuhi kebutuhan pelaku usaha terhadap tenaga kerja, solusi fasilitas integrasi, manajemen keamanan integrasi, penanganan karyawan terintegrasi, penerbangan, dan dukungan konsultasi tenaga kerja.

"GDPS siap membantu perusahaan customer melakukan aktivitas di luar core business mereka agar tetap fokus dalam bisnis utamanya," kata Arif dalam keterangannya, Sabtu (18/12).

BACA JUGA: Kasus Pembelian Saham Garuda, KPK Sita Rumah Nazar

Menurutnya, kondisi pandemi Covid-19 yang mempengaruhi sektor usaha bisa menjadi momentum bagi perusahaan outsourcing untuk menjadi mitra strategis para perusahaan.

"Kami percaya dapat menjadi mitra strategis bagi berbagai pelaku industri tanah air yang nantinya mampu membawa semangat untuk bertumbuh secara konsisten menuju akselerasi bisnis yang diharapkan," tandas Arif.

Tidak hanya itu, dia juga mengungkapkan perusahaan negara yang dikelolanya mengembangkan sistem sirkulasi udara di ruang tertutup atau indoor air engineering.

Sistem bernama Beyond Fresh itu berfungsi untuk menekan risiko penularan Covid-19 di dalam ruangan.

Arif menjelaskan Beyond Fresh diadopsi dari teknologi ruangan kabin pesawat terbang yang kemudian digunakan untuk fasilitas umum seperti rumah sakit, perkantoran, dan sebagainya.

"Beyond Fresh sudah diuji di laboratorium Kementerian Kesehatan. Hasilnya, dapat mematikan hingga 98,97 persen virus dan bakteri yang ada dalam ruangan," ungkap Arif. (mcr9/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Dea Hardianingsih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler