Pascaterkuaknya Kasus Penyelundupan Harley Davidson, Saham Garuda Turun

Kamis, 05 Desember 2019 – 19:37 WIB
Pesawat Garuda. Ilustrasi Foto: Soetomo Samsu/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pascaterkuaknya kasus penyelundupan Harley Davidson via pesawat baru Garuda, diketahui saham maskapai pelat merah dengan kode emiten GIAA ini, ditutup terkoreksi pada perdagangan saham hari ini, Kamis (5/12).

Tercatat, saham maskapai Garuda turun 4 poin atau 0,08 persen menjadi Rp 496.

BACA JUGA: Kronologi Penyelundupan Harley Via Garuda: Penumpang Mengaku Tak Bawa Kargo

Pada sesi pertama perdagangan, saham Garuda mencapai level Rp 515. Namun pada sesi kedua melemah hingga sempat menyentuh Rp 490 atau turun 2 persen.

Dalam sebulan terakhir, performa saham GIAA sendiri secara akumulatif memang menurun, yaitu terkoreksi hingga 15,21 persen.

BACA JUGA: Menteri BUMN Ungkap Pemilik Harley-Davidson di Pesawat Baru Garuda

Adapun frekuensi perdagangan saham GIAA hari ini tercatat sebanyak 2.670 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 23,82 juta lembar saham senilai Rp11,85 miliar.

Harga saham GIAA saat ini memang turun lebih dari 30 persen dibandingkan harga saat Penawaran Umum Perdana (IPO) 750 pada hampir sembilan tahun yang lalu.

BACA JUGA: Sepeda Listrik Harley Davidson Dilengkapi Teknologi Canggih

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan akan memberhentikan Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara, terkait kasus penyelundupan sepeda Brompton dan moge Harley Davidson yang ditemukan di dalam pesawat baru Garuda Airbus A330-900, oleh Bea Cukai beberapa waktu lalu.

Garuda Indonesia mendatangkan pesawat baru, yakni Airbus A330-900 yang bertolak dari Toulouse, Prancis, pada Sabtu 16 November 2019 dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng pada Minggu, 17 November siang.

Pihak Bea Cukai menemukan beberapa suku cadang (sparepart) motor besar yang tidak diproduksi di Indonesia dalam bagasi pesawat. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler