jpnn.com, BITUNG - Seorang barista di Cue Café dan Gallery Kaleb bernama Elton dengan cekatan membuatkan minuman yang dipesan pengunjung.
Tidak menunggu lama, kopi gula aren kekinian yang dipesan menggunakan bahasa isyarat pun telah tersaji di meja.
BACA JUGA: Hutan Pertamina Badak LNG Diresmikan, Langkah Nyata Mengurangi Emisi Karbon
Cue Cafe dan gallery ini dikelola Komunitas Tuli Peduli Bitung (Kaleb) yang didukung Pertamina melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan memberikan pelatihan keterampilan mengolah makanan dan meracik kopi sehingga dapat menyajikan makanan dan minuman lezat ala cafe.
Selain cafe, terdapat pula gallery yang menjual produk kreatif, seperti kaos, goodie bag, dan gantungan kunci serta dompet dari batok kelapa hasil dari tangan-tangan kreatif komunitas difabel Kaleb.
BACA JUGA: Pertamina Ungkap Teka-teki UMKM Binaan Bisa Menembus Pasar Global, Simak Baik-baik!
Pendiri komunitas difabel Kaleb Donna Charista mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Pertamina yang selama ini telah memberikan tidak hanya berupa materi, namun juga nonmateri.
Menurut Donna, para anggota komunitas difabel Kaleb senang sekali diberi wadah untuk berkarya dan menjadi mandiri.
BACA JUGA: EV Funday, Pertamina Dukung Program Konversi Motor Listrik
"Mereka merasa bahwa mereka juga mampu seperti orang lain yang tidak memiliki keterbatasan, mereka bisa bekerja dengan gigih dan memperjuangkan hidup mereka," kata Donnas Charista.
Executive General Manager PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi Erwin Dwiyanto menyampaikan jika program ini akan terus dipertahankan dan dikembangkan dapat mengurangi atau bahkan berpeluang untuk menghilangkan perspektif negatif atau sikap diskriminasi terhadap teman-teman difabel.
"Mereka tidak butuh dikasihani, dispesialkan namun mereka butuh diberikan kesamaan kesempatan dalam segala aspek penyelenggaraan negara atau dapat kita mulai dalam lingkup terkecil dulu yakni kesempatan dalam hidup mandiri dan sejahtera," kata Erwin Dwiyanto saat peresmian Cue Café dan Gallery Kaleb, Senin (19/12).
Lebih lanjut Erwin mengajak kepada seluruh tamu yang hadir dalam acara peresmian tersebut untuk menghargai hasil karya kaum difabel dan membangkitkan semangat mereka melalui Cue Cafe dan Gallery Kelab ini.
Program pembinaan terhadap kelompok rentan kaum difabel ini merupakan bentuk nyata dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Nomor 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi; dan Nomor 10: Mengurangi Ketimpangan.
Perjalanan Komunitas Difabel Kaleb, dari tempat berkumpul menjadi tempat berkarya
Komunitas KALEB terbentuk sejak 2018 dan mulai dibina oleh Pertamina tahun kemudian.
Sebelum dibina, komunitas Kaleb yg terdiri dari teman-teman difabel tuna rungu dan tuna wicara ini hanya menjadikan Kaleb sebagai tempat berkumpul.
Donna Chira yang merupakan pendiri dari Kaleb membentuk komunitas ini berharap teman-teman difabel memiliki tempat untuk berkumpul dan bercerita agar mereka tidak mudah terjerumus ke dalam obat-obat terlarang, pergaulan bebas, ataupun ancaman sosial lainnya.
Pertamina Integrated Terminal Bitung yang berlokasi tidak jauh dari tempat kumpul komunitas kaleb ini melihat peluang dalam pemberdayaan kelompok rentan.
Karena itu, pada 2019 lalu, Pertamina mulai melakukan pendekatan kepada teman-teman difabel dan mulai masuk melakukan pendampingan.
Bentuk pendampingan yang dilakukan Pertamina IT Bitung saat pertama kali adalah pelatihan dan edukasi bahasa isyarat, pengadaan alat bantu dengar.
Kemudian pengadaan mesin jahit dan print, serta pengadaan alat atau bahan untuk kegiatan pengelolaan sampah organik dan anorganik.
Seiring berjalannya waktu dan melihat kegiatan-kegiatan positif yang ada di kaleb membuat anggotanya semakin bertambah.
Pada tahun 2020 Pertamina IT Bitung memberikan pelatihan dan alat sablon serta membuatkan cafe literasi untuk komunitas kaleb.
Selain itu, pada tahun yang sama, Pertamina IT Bitung dengan sigap memberi pelatihan keterampilan menjahit kepada komunitas Kaleb.
Tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan sehingga komunitas ini bisa tetap eksis dengan memproduksi masker kain dan handsanitizer yang sangat diperlukan masyarakat guna mengurangi penyebaran Covid-19 di sekitar wilayah kota Bitung.
Selanjutnya pada 2021, membentuk pendampingan yang dilakukan oleh pertamina mulai merambah ke pendampingan usaha kuliner, pelatihan membuat kerajinan kriya dari batok kelapa, hingga ke pelatihan menjadi seorang barista.
Setelah mulai terlihat produk-produk hasil produksi teman-teman Kaleb, seperti kaos sablon, kerajinan kriya, meracik kopi dan membuat makanan.
Akhirnya dibuatkanlah Cafe Cue dan Gallery Kaleb yang telah diresmikan Executive General Manager PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi Erwin Dwiyanto pada Senin (19/12). (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi