jpnn.com, BONTANG - PT Pertamina (Persero) terus mewujudkan komitmennya dalam menekan emisi karbon.
Salah satu wujud komitmen tersebut melalui program Hutan Pertamina.
BACA JUGA: Pertamina Bentuk Satgas Nataru 2023, Siap Antisipasi Lonjakan Pemudik
Hutan Pertamina merupakan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) perusahaan tersebut dalam upaya konservasi dan reforestrasi hutan dengan penanaman pohon mangrove dan daratan.
Lebih dari 4 juta tumbuhan seperti mangrove, anggrek dan pohon daratan lainnya telah memberikan manfaat kepada 4.783 masyarakat dan berkontribusi terhadap pengurangan emisi.
BACA JUGA: Pertamina Ungkap Teka-teki UMKM Binaan Bisa Menembus Pasar Global, Simak Baik-baik!
Langkah nyata Pertamina dalam mengurangi emisi karbon kembali dilakukan melalui peresmian Hutan Pertamina Badak LNG, pada Rabu (14/12).
Peresmian dilakukan Wali Kota Bontang Basri Rase, Direktur Sumber Daya Manusia PT Pertamina (Persero) Erry Sugiharto, VP CSR PT Pertamina (Persero) Fajriyah Usman, Presiden Direktur & CEO Badak LNG Gema Iriandus Pahalawan, dan Presiden Direktur Pertamina Foundation Agus Mashud S Asngari.
BACA JUGA: Dirut Pertamina Nicke Widyawati Kembali Terpilih dalam Daftar 100 Wanita Berpengaruh di Dunia
Hutan Pertamina Badak LNG menjadi peresmian yang ketiga setelah Hutan Pertamina UGM dan Hutan Pertamina Mahakam.
Wali Kota Basri Rase menyambut baik inisiatif dan kolaborasi Badak LNG sebagai anak perusahaan subholding upstream Pertamina dengan CSR PT Pertamina (Persero) bersama Universitas Mulawarman lewat Hutan Pertamina Badak LNG ini.
"Sama sekali tidak ada keraguan terhadap proyek ini dan siap mendukung sepenuhnya," ujar Wali Kota Basri Rase.
Pada lahan seluas 40 hektare di lingkungan operasi Badak LNG di Kota Bontang akan ditanam 400 ribu bibit mangrove dengan jenis Avicennia, Rhizophora, dan Sonneratia.
Per 14 Desember, telah terealisasi penanaman sebanyak 53 persen atau 215 ribu bibit dengan luasan 21.5 hektare.
Menurut Direktur SDM Pertamina Erry Sugiharto, penanaman mangrove melalui Hutan Pertamina di area operasi Badak LNG merupakan wujud komitmen perusahaan terhadap penerapan aspek Environment Social and Governance (ESG) di perusahaan serta berkontribusi terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) pada poin 14, yaitu ekosistem lautan.
Dia pun berkesempatan melihat langsung hasil kerja sama antara Pertamina dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, kelompok masyarakat dan Universitas Mulawarman di atas area kilang PT Badak NGL seluas dua ribu hektare, di mana pada tahun ini dimulai dengan reforestasi 40 hektare mangrove.
"Tentunya hal ini akan menghasilkan potensi area mangrove yang luar biasa," ujar Erry Sugiharto.
Menurutnya, hal ini merupakan salah satu garda terdepan Pertamina dalam pengelolaan perubahan iklim, kontribusi pencapaian SDGs pada poin 14 terkait ekosistem laut.
"Dan juga wujud komitmen implementasi ESG di Pertamina," imbuhnya.
Erry juga menyampaikan program Hutan Pertamina Badak LNG tersebut merupakan salah satu langkah nyata untuk mengendalikan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dengan target hingga 41 persen pada tahun 2030.
Kemudian target bauran Energi Baru Terbarukan mencapai 23 persen pada 2025.
Karena itu, Erry menegaskan Pertamina sangat serius dengan melakukan transformasi dan inisiatif transisi energi guna meningkatkan bauran energi baru terbarukan dan juga melakukan berbagai improvement secara operasional, termasuk TJSL.
"Semua itu menjadi prioritas perusahaan dalam rangka pencapaian Sustainable Development Goals yang mengedepankan aspek ESG, dan Blue Carbon Initiative menjadi bagian dari 16 Inisiatif ESG Prioritas Pertamina," terangnya.
Dalam kesempatan tersebut, President Director & Chief Executive Officer PT Badak NGL Gema Iriandus Pahalawan menyampaikan peresmian Hutan Pertamina Badak LNG sejalan dengan komitmen perusahaan yang dipimpinnya yang mereduksi emisi karbon sebanyak 42.021 ton CO2 pada 2022.
"Kami berharap agar ini bukan menjadi kegiatan seremonial saja, melainkan ada upaya yang berkelanjutan dalam melestarikan hutan dan wilayah-wilayah lainnya untuk proses penghijauan dari blue carbon initiative," ujar Gema. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi