Cukup di Cebongan, Jangan Lagi Main Hakim Sendiri

Kamis, 04 April 2013 – 21:01 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon mengaku prihatin dengan temuan Tim Investigasi TNI AD yang telah mengungkap pelaku penyerangan di Lembaga Permasyarakat Cebongan, Sleman, Yogyakarta adalah 9 oknum anggota Grup II Kopassus Kartosuro. Menurutnya, peristiwa itu tentu menambah catatan hitam sejarah kekerasan yang terjadi di tanah air.

"Di tengah kepercayaan publik pada instansi negara yang tengah menurun, fakta ini bisa membuat skeptisisme publik terhadap negara semakin bertambah," ujar Fadli dalam keterangan pers, Kamis (4/4).

Fadli menjelaskan, hukum harus ditegakkan sehingga cara main hakim seperti dalam kasus Cebongan tak terulang lagi di masa depan. "Para pelaku yang terlibat harus mempertanggungjawabkan kejahatan yang telah diperbuat," ucap Fadli.

Selain itu dia menegaskan, peristiwa penyerbuan ke LP Cebongan menunjukan bahwa hukum di Indonesia masih lemah dan para aparat sendiri masih sering mempermainkan hukum. "Hal ini jika tidak diatasi akan memicu ketidakpercayaan publik terhadap hukum dan akan mendorong orang melakukan main hakim sendiri," terang dia.

Meski demikian Fadli juga mengatakan, harus ada upaya mencari solusi atas akar masalah sebenarnya sehingga kekerasan menjadi pilihan. Menurutnya, eksekusi seperti di Lapas Cebongan tak dapat dibenarkan.

Karenanya hal itu perlu menjadi pelajaran bersama agar peristiwa serupa tak terulang kembali ke depannya."TNI dan Polri perlu banyak melakukan sinergi mengatasi praktik kekerasan yang dilakukan oleh oknum di instansi masing-masing," tandasnya. (gil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mau Terbuka soal Cebongan, TNI Dapat Pujian

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler