Sosialisasi yang rencananya akan dilaksanakan serentak di 11 provinsi di Indoensia ini akan memperkenalkan hidup sehat kepada masyarakat dengan memanfaatkan hari libur tanpa menggunakan BBM bersubsidi. Caranya mengganti kendaraan dengan menggunakan sepeda atau jalan kaki hingga menggunakan angkutan kota saat bepergian.
Penasihat khusus dan Ketua Ahli BPH Migas, Baharuddin Andi Picunang mengatakan dengan sosialisasi ini diharapkan masyarakat semakin sadar akan ketergantungan menggunakan BBM bersubsidi sehingga menyebabkan negara mengalami kerugian yang sangat besar.
"Kami sosialisasikan untuk menghilangkan kebiasan konsumsi BBM di hari libur untuk tidak menggunakan BBM bersubsidi, dengan memanfaatkan berbagai fasilitas sehat. Ini juga mengajarkan hidup sehat kepada masyarakat. Sosialisasi ini sesuai Keputusan Presiden nomor 15 tahun 2012 tentang penggunaan BBM bersubsidi," katanya, Senin, 3 Desember di Coffe Break.
Menurutnya pemerintah sering mengalami kejebolan akibat BBM bersubsidi yang digunakan orang-orang tertentu. Di tahun 2012 telah ditetapkan untuk penggunaan BBM bersubsidi hanya 40 juta kilo liter (kl) namun, sampai sekarang sudah jebol hingga 6 juta kl.
Terkait kabar stok BBM yang akan habis di bulan Desember 2012 ini dibantahnya. Menurutnya, yang benar itu sok BBM bersubsidi yang akan di pangkas karena kejebolan yang telah terjadi. "Kerugian yang dialami sudah sangat besar, sehingga itu kami menganjurkan masyarakat untuk tidak bergantung pada BBM bersubsidi. Salah satunya seperti yang saya ungkapkan dengan memanfaatkan hari libur untuk tidak menggunakan BBM bersubsidi," katanya. (syl/pap)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapolres Timika Minta Warga Jangan Terprovokasi
Redaktur : Tim Redaksi