Himbauan ini polisi pemilik dua melati di pundaknya itu berkaitan peristiwa meninggalnya Apolo Ekikitaro, Kepsek SD Inpres Timika 3 SP 3 pada Sabtu (1/12) lalu di tangan calon menantunya, RR (28). Tewasnya Apolo ini memicu terjadi bentrok antar-warga di Timika, Papua.
“Jika ada kabar-kabar yang belum jelas, silahkan mengkroscek kepada kami untuk kemudian kami akan telurusi dan sampaikan benar atau tidaknya kabar tersebut,” kata Jermias kepada Radar Timika (JPNN Group), Senin (3/12).
Kapolres berharap kepada seluruh warga untuk menyerahkan sepenuhnya proses hukum atas peristiwa pembunuhan tersebut kepada pihak Kepolisian. “Pelaku pembunuhan sudah kita tangkap. Percayakan kepada Kami untuk menanganinya secara professional,” imbuhnya.
Pembunuhan yang terjadi di Kampung Karang Senang (SP 3), lanjut Kapolres, merupakan murni perbuatan kriminal. Sehingga pihak kepolisian akan memprosesnya sesuai dengan hukum positif. Ini menurutnya demi kebaikan bersama, bukan hanya bagi kelompok tertentu. “Ini juga jangan ada pihak yang mempolitisir atau mengambil kesempatan dalam kesempitan,” tegasnya.
Sementara itu, terkait adanya warga yang tewas beridentitas Andreas M di RSUD Mimika yang diduga merupakan korban penganiayaan, Kapolres tadi malam mengharapkan kepada seluruh warga untuk tidak mengkait-kaitkannya kedalam permasalahan manapun.
“Saya tadi (kemarin) sempat ke RSUD. Ini jangan dikait-kaitkan dengan peristiwa manapun. Ini akan kami selidiki. Beri kami kesempatan untuk menyelidikinya, serahkan sepenuhnya ke Polisi,” pungkas Kapolres.(sms)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pekerja Panti Pijat Dipulangkan
Redaktur : Tim Redaksi