WARGA Jakarta diimbau meningkatkan kewaspadaan dari ancaman banjir. Sebab, wilayah DKI Jakarta, Bogor dan Tangerang berpotensi hujan sepanjang Januari hingga Februari. Selama dua bulan tersebut potensi hujan diatas rata rata normal.
Hal tersebut, disampaikan Kepala Sub Bidang Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kukuh Ribudiyanto. Menurut Kukuh, curah hujan bisa tinggi atau rendah dan sifat hujan tidak menentu, bisa terjadi kapan saja. "BMKG memprediksi bulan Januari dan Februari sebagai puncak musim hujan," ujar Kukuh, Senin (2/1).
Potensi curah hujan di Jakarta selama Januari diprediksi akan tinggi yakni di atas 400-500 mm. Potensi curah hujan yang lebih tinggi berada di wilayah Selatan dan Barat Jakarta yakni Bogor dan Tangerang.
Sementara curah hujan pada Februari masih tetap tinggi, meskipun tidak sebesar bulan sebelumnnya. Musim penghujan sendiri diprediksi akan berakhir antara Maret hingga April. Potensi curah setiap hari bersifat fluktuatif di mana hujan lebat akan terjadi selama 1-2 jam, sedangkan hujan ringan dapat bertahan hingga 6 jam. "Untuk tiga hari ke depan kondisi hujan berpotensi lebat di tiga wilayah tersebut," katanya.
Menurut Kukuh, naiknya air laut pasang dan masuk ke daratan (Rob) di daerah pesisir pantai akan terjadi di atas tanggal 10 -20 Januari. Kendati demikian, gelombang air laut saat ini dalam keadaan tinggi, meskipun kondisinya tergantung kepada kekuatan angin.
Dikhawatirkan kondisi gelombang dan arus air laut tetap tinggi saat rob terjadi. Kondisi ini tentunya menjadi rawan terhadap banjir, terlebih jika saat bersamaan hujan turun dengan curah yang lebat. "Semoga ini tidak terjadi secara bersamaan, karena akan sangat rawan banjir bagi wilayah DKI Jakarta," tuturnya.
Petugas Satuan Tugas Koordinasi dan Pelaksana Bambang H mengatakan tinggi pintu air sejauh ini masih terpantau stabil meskipun hujan terus mengguyur Jakarta. Namun tetap saja, warga Jakarta harus tetap waspada jika tiba-tiba air mulai menggenangi wilayah tempat tinggal. (wok/tir)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Investor Swiss Lirik Sampah Bogor
Redaktur : Tim Redaksi