Curahan Hati Pemain Cadangan Tim Nasional Indonesia

Hormati Keputusan Pelatih, tapi Tak Mau Menyerah

Jumat, 12 Desember 2008 – 07:48 WIB

Dalam tiga pertandingan penyisihan grup Piala AFF 2008, tak sekali pun ada rotasiLine-up utama selalu diisi sebelas pemain yang sama

BACA JUGA: Gagal ke Semifinal, Malaysia Lirik Withe

Alhasil, sebelas pemain lainnya harus rela menjadi "ban serep"
Bagaimana perasaan mereka?

Laporan MIFTAKHUL FAHAMSYAH, Jakarta

MASUK tim nasional (timnas) adalah kebanggaan bagi pemain

BACA JUGA: Dipecat Real Madrid, Bernd Schuster Menghilang setelah Dipecat Real Madrid, Bernd Schuster Menghilang setelah Dipecat Real Madrid

Kebanggaan itu semakin lengkap jika mendapatkan kesempatan untuk bermain
Namun, jika kesempatan itu tak kunjung datang, justru kesedihan yang muncul

BACA JUGA: Cadangan di Chelsea, Alex Minta Dilego



Itulah yang dirasakan Dian Agus Prasetyo dan Usep MunandarKeduanya tersandar lemas di kursi tatkala gawang Indonesia kembali dibobol Singapura pada pertandingan terakhir penyisihan grup A Piala AFF 2008 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Selasa malam lalu (9/12)Dian dan Usep menghela napas panjang untuk melepaskan beban.

Tapi, hanya sebatas itulah yang bisa mereka lakukanDian dan Usep tidak bisa berbuat banyak untuk membantu timnas membalikkan situasiSebab, mereka hanya duduk di tribun VIP barat SUGBK, bukan bermain di atas lapangan

Sejak pertandingan pertama Indonesia di Piala AFF 2008, Dian dan Usep memang tidak masuk line-up utamaDi skuad cadangan pun nama keduanya tidak terdaftarMereka seperti menjadi pelengkap kuota 22 pemain Merah Putih di turnamen tersebutTidak bermain, tidak pula berseragam

Memang, dari 22 pemain dalam satu tim, hanya 20 di antaranya yang masuk daftar mainSebelas pemain menjadi tim inti, sembilan lainnya cadanganSedangkan dua pemain lain tidak masuk timNasib itulah yang dialami Dian dan Usep.

''Pelatih mungkin punya pandangan lain dengan lebih menggunakan Markus (Horison) dan Ferry (Rotinsulu)Saya harus menghormati keputusan tersebut,'' ujar Dian kepada Jawa Pos.

Dari tiga laga yang telah dilakoni timnas, bukan hanya Dian dan Usep yang belum bermainMasih ada tujuh pemain lain yang jadi ''korban'' strategi tanpa rotasi ala pelatih timnas Benny DoloSelama tiga pertandingan, Bendol -sapaan akrab Benny Dolo- selalu memilih sebelas nama yang sama sebagai starterPadahal, Indonesia harus bertanding tiga kali dalam lima hari

Di antara para pemain cadangan itu adalah Nova AriantoStopper sarat pengalaman tersebut tidak satu kali pun mencicipi line-up utama dalam tiga laga IndonesiaNova hanya sempat merumput tujuh menitKesempatan itu didapatkan ketika Indonesia bertemu dengan Kamboja pada pertandingan kedua (7/12)Nova masuk menggantikan Muhammad Roby pada menit ke-83, ketika Indonesia sudah unggul empat gol tanpa balas.

Selain Nova, terdapat pula nama Ferry Rotinsulu, Fandy Mochtar, Irsyad Aras, atau debutan Talaohu Abdul MusafriSelama tiga pertandingan Indonesia, mereka belum pernah merasakan panasnya pertarungan di atas lapangan hijau

''Kami tentu tidak bisa memaksakan kehendak untuk dimainkanPelatih pasti punya pertimbangan dalam menurunkan pemain dan kami wajib mengikutinya,'' tegas Nova''Pilihan pelatih adalah yang terbaik untuk timSaya pun melihatnya seperti ituKarena itu, kami harus menghormati apa yang telah diputuskan pelatih,'' timpal Musafri.

Oleh sebab itu, meski sedih tidak bisa berjuang di atas lapangan, mereka tidak terlalu kecewaDian, Nova, dan Musafri menandaskan bahwa mereka tidak patah arang meski belum berkesempatan untuk tampil di tiga pertandingan sebelumnyaMereka bakal terus berusaha agar dilirik Bendol ke skuad utama

''Kami akan terus berjuang untuk mendapat kepercayaan sebagai pemain inti,'' sebut Nova''Kami akan tunjukkan kerja keras kami di latihanSaya percaya, jika sudah waktunya, kesempatan akan datang kepada kami,'' yakin Dian(*/ca)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Aroma Balas Dendam di Stadion Nasional Tokyo


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler