jpnn.com - JAKARTA - Anggota DPR Fraksi Demokrat Ruhut Sitompul menanggapi pernyataan Koordinator Eksekutif KontraS, Haris Azhar. Menurut Ruhut, curahan hati Fredi Budiman terkait keterlibatan oknum polisi, TNI, dan BNN dalam perederan narkoba, hanya memperkeruh suasana saja.
"Sekarang yang kayak-kayak begitu tidak ada gunanya. Kalau di zaman orde baru orang bisa percaya. Ini zaman reformasi. Si kawan (Haris) kan dari zaman orde baru. Kelakuannya begitu saja. Siapa yang tidak tahu ini kawan. Ini orde reformasi dia bikin begitu. Ya ketawa kodok," ujar Ruhut saat dihubungi, Sabtu (30/7).
BACA JUGA: Aparat Seharusnya Mengerti Kondisi Masyarakat Tanjungbalai
Ruhut menilai, ada motif tersendiri di balik apa yang disampaikan Haris memunculkan tulisan yang sudah ada sejak 2014 silam itu.
"Kalau memang betul, kenapa nggak dari lama dia ngomong. Pernah dia ngomong? Nah orang sudah meninggal baru dia ngomong. Kasihan orang sudah meninggal diomongin. Kasihan bos, berdosa," cibir Ruhut.
BACA JUGA: Pak Jokowi, Tolong Waspadai Jebakan di Balik Dukungan
Ruhut juga mempertanyakan, mengapa pria berkacamata itu baru membongkar adanya keterlibatan oknum dalam penyebaran narkoba, setelah Fredi sudah dieksekusi mati.
"Apalagi dalam tulisan ada Rp 500 miliar. Itu news dong kalau diberitakan saat dia masih hidup. Nah sekarang, siapa yang mau dikonfrontir sekarang? Orangnya sudah mati," tandas Ruhut. (Mg4/jpnn)
BACA JUGA: Polri Pastikan Situasi Tanjungbalai Kondusif
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menko PMK Salurkan Bantuan di Hari Keluarga Nasional
Redaktur : Tim Redaksi