Curi Besi, Siswa SMP Dihajar Massa

Sabtu, 10 Maret 2012 – 10:46 WIB

BATAM - IK, 13, siswa kelas 1 SMP di Bengkong babak belur dihajar massa. Bocah berperawakan tinggi kurus ini ketahuan mencuri besi plat di daerah Baloi Harapan II, Seipanas, Kamis (8/3) sekitar pukul 23.30 WIB.

Saat itu, warga yang sebagian tengah terlelap dalam tidurnya dikejutkan teriakan maling dari pemilik rumah Baloi harapan II Blok A Nomor 09, Seipanas. Kontak saja warga berhamburan keluar rumah, mencari sumber teriakan tersebut. "Maling... oii ada maling.... tangkap tuh maling...." Belasan warga berteriak.

Dalam waktu sekejap warga pun mulai berdatangan hendak menangkap maling itu. Malingnya sendiri tak berkutik. Ia terkepung di ujung jalan. Dikepung belasan orang ia minta ampun. Namun, warga yang kalap menghadiahinya pukulan dan tendangan. "Hajar saja, biar dia jera, kalau dapat sampai mati," ujar warga.

Setelah maling itu babak belur, salah seorang warga menyadari kalau maling tersebut bukanlah orang dewasa, tapi seorang bocah. "Jangan dipukul lagi, ini masih anak-anak, jangan dipukul kita bawa saja ke pos keamanan," ujar pria yang hanya mengenakan celana pendek sambil mengiring maling yang ternyata bocah berusia 13 tahun itu ke pos keamanan.

Puluhan warga kemudian mengintrogasi anak tersebut. Namanya IK, siswa SMP. Meski masih anak-anak, masih ada sebagian warga yang masih emosi dan terus melayangkan pukulan ke badan IK. "Jangan dipukul lagi, ini anak kecil, kasihan dia, kalian jangan main emosi saja. Ini anak kecil kalau mati bagaimana. Korupsi saja tak dihajar seperti ini, masa kalian tega memukul anak kecil," ujar salah seorang pria bertopi.

Warga yang kesal itu mengaku rumahnya sering kemasukan maling beberapa waktu yang lalu. "Jangan-jangan kau juga yang maling di rumah aku kemaren. Sudah sering kau mencuri ya?" tutur Edi warga Bengkong.

IK sewaktu dihajar terus meminta ampun. "Ampun om, saya baru kali ini mencuri, tak pernah mencuri om, ampun om sakit, jangan dipukul lagi," ujar IK sambil memegang wajahnya.

Bocah yang mengenakan kaos berwarna gelap itu mengaku nekat mencuri karena butuh uang untuk jajan. "Saya ada dikasih om, tapi kurang. Jadi tadi pas lewat saya lihat ada besi dan orangnya tak ada makanya saya nekat ambil," terang IK kepada warga.

Ia juga mengaku hanya sendirian dalam menjalankan aksinya mengunakan motor Suzuki Smash warna hitam BP BP 6563 DU. "Tak ada yang nyuruh om, inisiatif saya saja. Dan saya cuma sendiri," katanya lagi.

Sementara itu, Dewi, anak pemilik rumah mengaku curiga rumahnya kemalingan karena ketika hendak mematikan air di samping rumahnyapipa untuk menyalurkan air kedalam rumahnya dalam keadaan pecah. "Aneh saja, saya lihat besi plat untuk proyek abang saya sudah ada di atas pipa. Lalu saya lihat kesamping ternyata besi plat itu tinggal satu, padahal sebelumnya ada lima besi plat yang untuk tower," terangnya.

Keanehan itu langsung dilaporkannya kepada David, abangnya yang memiliki besi plat tersebut. Mereka kemudian mencari di sekitar tempat tinggal mereka. "Soalnya sore masih ada, saat kami cari ternyata tiga buah besi plat ada di depan mobil yang parkir sekitar 10 meter dari rumah kami," terang Dewi.

Abangnya kemudian menunggu maling tersebut mengambil lagi sisa besi. "Satu kan sudah hilang, abang bilang malingnya pasti datang lagi. Tak berapa lama ternyata malingnya memang datang dan langsung kami teriaki maling," jelas Dewi.

Dewi menduga kalau maling tersebut lewat disamping rumahnya dan melihat suasana sepi. "Padahal kami lagi nonton di dalam, besinya juga disimpan disudut tembok, gak mungkin aja keliatan kecuali sudah diincar duluan," katanya.

Atas inisiatif warga, akhirnya bocah tersebut diantarkan kerumahnya untuk dihadapakan langsung dengan orang tuanya. "Kita antar kerumahnya, biar orang tuanya bisa lebih menjaga, untung saja tadi emosi warga bisa ditahan, kalau ngak, mungkin bocah itu sudah mati," terang Budi salah seorang warga. (she/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Napi Nusakambangan Pasok Ganja


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler