JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono, yang akrab dipanggil Ibas akan melakukan investigasi insiden Bandara Sultan Babullah, Ternate, Maluku Utara (Malut), Kamis (24/5). Ia curiga ada konspirasi dibalik penolakan rombongan DPP Partai Demokrat pada Musyawarah DPD Demokrat Provinsi Malut.
"DPP Partai Demokrat akan segera menginvestigasi kejadian di Ternate. Bila terbukti mengarah pada satu konspirasi, tentu DPP Demokrat akan menegakkan disiplin organisasi sesuai dengan ketentuan partai," kata Ibas -sapaan akrab Edhie Baskoro Yudhoyono- dalam rilis yang diterima JPNN, Kamis (24/5).
Ibas mengatakan peristiwa ini sebetulnya tidak perlu terjadi karena bisa diselesaikan dengan baik. Karena terjadi tindakan anarkis, maka DPP Demokrat secara tegas menunda Musda Demokrat Maluku Utara sampai suasana kondusif.
"Insiden kecil ini sangat disesalkan. Peristiwa yang mengarah ke anarkis ini tidak bisa ditolerir dalam etika berorganisasi. Apapun alasannya, tentunya segala sesuatu bisa diselesaikan secara dingin dan hati tenang," katanya.
Rombongan DPP Demokrat yang tiba sekitar pukul 09.30 WIT dengan menumpangi pesawat Garuda Indonesia diserang dari kader Demokrat. DPP dituding telah menciptakan dualisme kepanitiaan pada Musda.
Penyerangan ini mengakibatkan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Johny Allen Marbun terkena pukulan, termasuk dua orang lainnya dari rombongan DPP. Anas dan Ibas yang dikepung di ruang VVIP bandara memutuskan untuk pulang ke Jakarta. (awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mapikor Sebut SBY Sangat Serius Berantas Korupsi
Redaktur : Tim Redaksi