Curigai Ada Intelejen di Balik Transkrip Mega-Basrief

Kamis, 19 Juni 2014 – 14:00 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Tim sukses calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo - Jusuf Kalla (Jokowi-JK) menduga ada permainan intelejen di balik kampanye hitam transkrip percakapan Megawati Soekarnoputri dengan Basrief Arif.

"Kalau dilihat dari motifnya, ini permainan orang intel yang cerdas, bukan anak-anak muda yang iseng," kata Poempida Hidayatullah, tim debat pasangan Jokowi-JK di Jakarta, Kamis (19/6).

BACA JUGA: Jokowi Datang, 151 Polisi Dikerahkan

Dia melihat motif transkrip Mega-Basrief sama dengan surat Jokowi kepada Jaksa Agung Basrief Arif soal kasus Transjakarta. Keduanya sama punya tingkat keculitan melacaknya. Berbeda dengan Tabloid Obor yang mudah diketahui.

"Ini beda dengan Obor Rakyat, jelas cetaknya dimana, kalau ini kan orang bisa ngeprint dimana saja. Tapi pasti ada orang yang bertanggungjawab, motifnya hampir mirip," kata dia.

BACA JUGA: DPR Minta 20 Ribu Honorer di Kementan Diangkat jadi CPNS

Karena itu dia tegas menyebut isu-isu seperti ini sebagai kampanye hitam. Tidak ada dasarnya. Apalagi isi surat itu menurutnya aneh, sebab Mega yang bukan lagi siapa-siapa bisa mengintervensi seorang Jaksa Agung.

"Bu Mega mengintervensi dalam kapasitas apa, beliau mantan presiden betul tapi bukan presiden yang sekarang menjabat. Dan lucu juga kalau ada jaksa Agung nurut sama seseorang di luar struktur pemerintahan," jelasnya.

BACA JUGA: Timses Sejajarkan Konsep Jokowi dengan Mahatma Ghandi

Kasus ini menurut Poempida merupakan pencemaran nama baik Megawati maupun Basrief Arif. Hal-hal seperti ini berbahaya jika digunakan pihak-pihak untuk melancarkan jalan menuju kursi kekuasaan.

"Ini yang berbahaya kalau begini, masalah tatanan hukum, struktur kenegaraan dimanfaatkan untuk melakukan kampanye hitam. Belum berkuasa saja permainan sudah separah ini, apalagi nanti," tegasnya.

Saat ditanya apakah pihaknya menduga ada keterkaitan kasus ini dengan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Poempida tak mau menuduh.

"Kami sedang menganalisa. Kalau dari lawan, kita akan laporkan ke Bawaslu dan penegak hukum. Ini melibatkan nama seorang Jagung dan mantan presiden," tandasnya. (fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hakim Beda Pendapat Soal Pencucian Uang, Ini Tanggapan Anas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler