SEOUL – Militer Korea Selatan (Korsel) menaikkan level peringatan serangan di dunia maya (cyber attack), Rabu (20/3). Itu menyusul terjadi kerusakan dan kelumpuhan jaringan komputer pada perbankan dan stasiun televisi di negeri ginseng tersebut. Kecurigaan awal tertuju pada Korea Utara (Korut) sebagai dalang di balik serangan itu.
Korea Internet Security Agency (lembaga negara Korsel yang menangani keamanan internet) menyatakan bahwa jaringan komputer pada tiga stasiun TV (KBS, MBC, dan YTN) maupun dua bank, Shinhan dan Nonghyup, lumpuh total atau sebagian. LG Uplus, perusahaan internet service provider, juga mengalami kelumpuhan jaringan.
Saat ini, polisi dan pihak berwenang di Korsel masih menyelidiki dugaan cyber attack itu. Jaringan di sejumlah perusahaan mulai mengalami gangguan pukul 14.00 waktu setempat kemarin. Stasiun televisi YTN melaporkan bahwa 500 komputernya tiba-tiba rusak akibat mati listrik setelah karyawan menerima pesan pada komputer yang meminta agar mereka menyalakan ulang (reboot).
Jaringan internal stasiun televisi KBS juga lumpuh meski gangguan itu tidak sampai menghentikan siaran langsung mereka. Stasiun TV MBC pun melaporkan masalah serupa.
Sementara itu, Shinhan Bank (salah satu bank terbesar) menyatakan bahwa sistem jaringan mereka lumpuh selama satu jam setengah sebelum bisa diatasi dan normal kembali.
Di Nonghyup Bank, jaringan komputer terputus setelah diserang virus. Bank koperasi pertanian di Korsel tersebut menyebut bahwa server utama tetap berfungsi dan mampu menjalanlan transaksi melalui internet.
Polisi belum memastikan penyebab gangguan tersebut. Kementerian Pertahanan Korsel telah meningkatkan status kewaspadaan (INFOCON) satu tingkat ke level 3 sebagai respons atas gangguan itu. Level 1 merupakan tertinggi dari skala 1-5 untuk mengukur kemungkinan serangan tehadap jaringan komputer.
Sebelumnya, kementerian juga telah meningkatkan status kewaspadaan satu level sejak sebulan lalu sebagai respons atas ancaman Korut. Pemerintah Korsel telah membentuk tim manajemen krisis untuk menghadapi serangan cyber. Anggotanya terdiri warga sipil, pemerintah, dan personel militer. (AFP/CNN/cak/dwi)
Korea Internet Security Agency (lembaga negara Korsel yang menangani keamanan internet) menyatakan bahwa jaringan komputer pada tiga stasiun TV (KBS, MBC, dan YTN) maupun dua bank, Shinhan dan Nonghyup, lumpuh total atau sebagian. LG Uplus, perusahaan internet service provider, juga mengalami kelumpuhan jaringan.
Saat ini, polisi dan pihak berwenang di Korsel masih menyelidiki dugaan cyber attack itu. Jaringan di sejumlah perusahaan mulai mengalami gangguan pukul 14.00 waktu setempat kemarin. Stasiun televisi YTN melaporkan bahwa 500 komputernya tiba-tiba rusak akibat mati listrik setelah karyawan menerima pesan pada komputer yang meminta agar mereka menyalakan ulang (reboot).
Jaringan internal stasiun televisi KBS juga lumpuh meski gangguan itu tidak sampai menghentikan siaran langsung mereka. Stasiun TV MBC pun melaporkan masalah serupa.
Sementara itu, Shinhan Bank (salah satu bank terbesar) menyatakan bahwa sistem jaringan mereka lumpuh selama satu jam setengah sebelum bisa diatasi dan normal kembali.
Di Nonghyup Bank, jaringan komputer terputus setelah diserang virus. Bank koperasi pertanian di Korsel tersebut menyebut bahwa server utama tetap berfungsi dan mampu menjalanlan transaksi melalui internet.
Polisi belum memastikan penyebab gangguan tersebut. Kementerian Pertahanan Korsel telah meningkatkan status kewaspadaan (INFOCON) satu tingkat ke level 3 sebagai respons atas gangguan itu. Level 1 merupakan tertinggi dari skala 1-5 untuk mengukur kemungkinan serangan tehadap jaringan komputer.
Sebelumnya, kementerian juga telah meningkatkan status kewaspadaan satu level sejak sebulan lalu sebagai respons atas ancaman Korut. Pemerintah Korsel telah membentuk tim manajemen krisis untuk menghadapi serangan cyber. Anggotanya terdiri warga sipil, pemerintah, dan personel militer. (AFP/CNN/cak/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden Janji Bantu Timor Leste Masuk ASEAN
Redaktur : Tim Redaksi