Cybercrime Mabes Polri Telusuri Video SARA

Minggu, 26 Agustus 2012 – 08:49 WIB
JAKARTA - Mabes Polri menurunkan jajaran Cybercrime Bareskrim untuk menelusuri video ancaman SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan) yang sempat diunggah di  situs YouTube. Kendati sudah dihapus oleh jajaran Kementerian Komunikasi dan Informatika, para penyidik khusus kejahatan dunia maya itu yakin bakal menemukan pihak-pihak yang berupaya memperkeruh suasana jelang pilkada DKI Jakarta.

"Kami masih terus telusuri video-video tersebut," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Brigjen Pol Boy Rafli Amar. Boy mengungkapkan, sejak video tersebut diunggah beberapa waktu lalu, tim cybcercrime menelusuri dari mana video tersebut diunggah.

Informasi yang diterima Jawa Pos menyebutkan, jajaran penyidik di Laboratorium Cybercrime Bareskrim Mabes Polri sudah mulai menelusuri siapa pengunggah video tersebut. Mereka mengawalinya dari IP address yang bisa dilihat dengan perangkat lunak khusus. Dari situlah, bisa diketahui dari negara mana video tersebut diunggah.

Mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya itu menambahkan, pengunggah video ancaman tersebut bisa dijerat pasal pidana yang tertuang dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Terutama Pasal 28 Ayat 2 yang mengatur tentang penyebaran informasi berisi permusuhan berdasarkan SARA.

"Jika ada yang meresahkan masyarakat, kami akan langsung selidiki. UU ITE memberi kami kewenangan untuk menindak mereka yang sengaja meresahkan dan merugikan pihak lain. Kami akan koordinasi dengan stakeholder lain untuk saling mengawasi," katanya.

Secara terpisah, salah satu kandidat gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo menghimbau para simpatisan dan tim suksesnya untuk tidak terprovokasi dengan semua isu yang berbau SARA.

"Jangan terpancing isu yang tidak benar. Kita harus dingin dan sejuk. Nggak usah panas kalau disentak isu. Kita ini warga yang santun dan tahu sopan santun," kata Jokowi dalam open house di Posko Pemenangan Jokowi-Ahok, Jalan Borobudur, Menteng, Jakarta Pusat, kemarin.

Ribuan massa yang mayoritas mengenakan kemeja kotak-kotak hadir dalam acara halal bihalal itu. Jokowi yang didampingi Ahok lantas meminta para pendukungnya untuk berpartisipasi dalam pilgub putaran kedua pada 20 September mendatang. Bukan hanya sekedar datang dan menyoblos, tapi juga mengawasi proses yang berjalan.

"Saya titip pada tanggal 20 September nanti, pas nyoblos ikut mengawasi ya semuanya," kata Jokowi. (aga/pri)
BACA ARTIKEL LAINNYA... MA Keluhkan Anggaran Seleksi Cekak

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler