Dada Bagian Kiri Ditandai agar Peluru Tembus Jantung

Rabu, 29 April 2015 – 06:34 WIB
Keluarga terpidana mati berkumpul dan berdoa bersama di Dermaga Wijaya Pura setelah pertemuan terakhir dengan anggota keluarga yang menjalani eksekusi Rabu dini hari (29/4). Foto: Fardan/Radar Banyumas/JPNN

jpnn.com - CILACAP - Informasi dari sumber Jawa Pos di lokasi eksekusi, delapan napi kasus narkoba yang sudah dieksekusi dinihari tadi, telah berada di lapangan tembak pada pukul 11.20, Selasa (28/4).

Mereka memakai delapan mobil. Dalam satu mobil terdapat satu terpidana mati. Terdapat dua petugas dalam setiap mobil tersebut.

BACA JUGA: Mengapa Mereka Dieksekusi di Bawah Tenda? Ini Penjelasannya

Sementara itu, sejak pagi jalan yang menuju dermaga disterilkan dari warga. Caranya, polisi memasang pagar pembatas di pinggir jalan. Hanya wartawan yang diperbolehkan berada di lokasi tersebut.

Penjagaan di dermaga pun diperketat. Jika tidak ada tamu yang menuju Nusakambangan, pintu dermaga ditutup rapat. Pintu itu dijaga polisi bersenjata lengkap. Anjing pelacak pun dikerahkan untuk memeriksa barang bawaan keluarga.

BACA JUGA: Ini Daftar Permintaan para Terpidana Mati, sampai Urusan Perabot Masak

Pada pukul 20.30, beberapa kuasa hukum dan keluarga terpidana mati masuk ke dermaga. Yang pertama adalah rombongan keluarga Rodrigo Gularte. Dilanjutkan dengan keluarga Bali Nine dan kerabat terpidana mati lainnya.

Berdasar informasi yang diperoleh, keluarga dipersilakan melihat terpidana mati untuk kali terakhir sampai pukul 22.00. Seperti permintaan terakhir terpidana mati asal Filipina Mary Jane Fiesta Veloso. Dia meminta berkumpul dengan keluarga sebelum timah panas bersarang di dada kirinya.

BACA JUGA: Kecewa, Menlu Australia Sebut Dugaan Suap Rp 1,3 M untuk Hakim

Pada pukul 22.00, petugas membawa sembilan terpidana mati untuk diserahkan kepada regu tembak dari Brimob Polda Jateng. Mereka ditempatkan di lapangan Limus Buntu.

Mereka diangkut dengan mobil polisi. Lapangan itu terletak di belakang pos polisi Nusakambangan. Hanya sekitar sepuluh menit perjalanan dari Lapas Besi.

Di tempat itu, para terpidana mati diikat pada tiang. Selain itu, mereka menggunakan seragam khusus dengan mata ditutup. Seragam tersebut sudah ditandai pada dada bagian kiri agar peluru menembus jantung.

Berdasar informasi dari Polda Jateng, satu terpidana mati menghadapi 12 personel regu tembak.

Dari rapat antara kuasa hukum, konselor, dan pihak kejaksaan, setelah ditembak, mereka dimandikan dan diserahterimakan kepada keluarga di Lapas Besi.

Setelah itu, jenazah dibawa ke rumah duka masing-masing dengan ambulans dan pengawalan ketat oleh polisi. (idr/aph/kim)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dor! Lantas Dicek Tim Dokter


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler