Daerah Bergejolak, Kenaikan BBM Ditolak

Kamis, 15 Maret 2012 – 15:47 WIB

JAKARTA--Rencana pemerintah menaikan harga BBM, mendapat tantangan dari rakyat. Hampir di seluruh wilayah di Indonesia, aksi penolakan kenaikan BBM terjadi. Mulai dari aksi damai, hingga mengarah pada kerusuhan. Tidak hanya itu, rencana kenaikan harga memicu terjadinya penimbunan oleh oknum dan melonjaknya harga BBM di tingkat pengecer.

Dari berbagai laporan Group Jawa Pos National Network (JPNN) se Indonesia, aksi penolakan dalam bentuk demonstrasi yang dipelopori mahasiswa, terjadi hampir setiap hari sejak sepekan terakhir. Mulai dari wilayah Sumatera hingga Papua, seolah satu suara menolak kenaikan BBM yang rencananya berlaku per 1 April mendatang.

Di Medan, ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Medan mengecam pemerintahan di bawah kepemimpinan SBY-Boediono sudah  membuat rakyat semakin susah. Jika BBM tetap naik, mahasiswa mendesak agar SBY-Boediono turun dari jabatannya.

Aksi demo juga hampir setiap hari terjadi di kota-kota di pulau Jawa. Dari Jawa Barat, contohnya, mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Karawang menyandera mobil truk bermuatan gas elpiji, sebagai simbol penolakan naiknya BBM. Para pengunjuk rasa  juga membawa beberapa motor yang dituntun yang mengakibatkan kemacetan di jalan by pass Karawang.

Demo penolakan rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak saja dilakukan di kota-kota besar di Jawa maupun daerah lainnya. Sejumlah mahasiswa  di Papua juga turut menyuarakan penolakan yang sama. Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Independen Mahasiswa (FIM) juga menggelar demo menolak rencana kenaikan harga BBM dengan memalang pintu masuk Kampus Uncen Waena dan Kampus Uncen Abepura.

Bukan hanya dari kalangan mahasiswa, penolakan kenaikan BBM juga ditolak oleh kelompok rakyat. Para nelayan Tangkolak, Desa Sukamerta, Kecamatan Cilamaya Wetan memprotes rencana pemerintah pusat menaikkan harga BBM. Yana (40), perwakilan nelayan Tangkolak mengatakan, pemerintah sudah tidak memiliki perasaan lagi terhadap masyarakat miskin.

“Bukannya berusaha mencari solusi agar harga BBM tidak naik, sehingga nelayan kecil mampu membelinya. Rencana kenaikan harga BBM itu sama saja mencekik masyarakat miskin,” kata Yana kepada Pasundan Ekspres (Group JPNN), di Cilamaya Waetam.

Ironisnya lagi, di tengah kepanikan rakyat jelang kenaikan BBM, oknum-oknum tidak bertanggungjawab justru melakukan penimbunan. Tidak hanya dilakukan oleh perorangan, tapi juga dilakukan secara terkoordinir. Dari NTT dilaporkan, sebanyak delapan dump truck berisi BBM subsidi milik PT Alam Indah, berhasil diamankan aparat kepolisian Polres Kupang (NTT) pada razia yang digelar, Rabu (14/3) lalu.

Di Bojonggede, Bogor, seorang warga bernama Goim alias Iroh (65), warga Kampung Sasakpanjang, kedapatan menimbun BBM jenis premiun di dalam kandang sapinya sebanyak 17 drum atau 3.400 liter. Seorang pelaku penimbunan solar sebanyak 600 liter di Lampung, juga telah diamankan. Selain itu, sebuah lokasi penimbunan BBM di Harapan Baru, Samarinda, turut terungkap. Polisi menangkap  seorang marga berinisial MN. Dalam kasus ini tersangka menimbun BBM jenis solar sebanyak 12.000 liter. Di Jogjakarta, Polda DIJ juga sedang mengusut kasus penimbunan solar dengan modus serupa sebanyak 3 ton. Kasus serupa juga banyak terjadi di berbagai daerah lainnya.

Kadiv Humas Polri Irjen (pol) Saud Usman Nasution, pada wartawan mengakui bahwa saat ini marak terjadi aksi penimbunan BBM subsidi di daerah-daerah. Untuk itu seluruh jajaran melalui Polda diminta untuk waspada. Tak tanggung-tanggung, Mabes Polri siap menempatkan anggota Brimob ditiap SPBU.

"Petugas akan berjaga di tempat-tempat yang vital untuk distribusi. Jumlahnya nanti disesuaikan per Polda masing-masing, nanti juga akan dibagi personelnya apakah dari satuan seperti Brimob atau dari kewilayahan," kata Saud.

Selain rencana kenaikan dan banyaknya ulah oknum nakal menimbun BBM, mengakibatkan harga BBM di tingkat pengecer terdongkrak naik. Rakyat di berbagai daerah pun mulai mengeluh.

Di wilayah Jambi, harga BBM ditingkat pengecer berkisar mulai dari Rp6.500 hingga Rp7.500 per liter dari harga seharusnya Rp4.500 per liter. Di Gorontalo, BBM subsidi di tingkat pengecer menyentuh harga Rp10 ribu per liter.  Namun itu berlaku hanya pada siang hari. Jika sudah malam, harga berubah mencapai  belasan ribu rupiah.

Dari ujung Indonesia, Manokwari, harga BBM subsidi sudah lebih dulu mencekik rakyat. Bahkan Bupati Teluk Wondama, Drs Alberth H Torey,MM mengaku kecewa dengan para  pedagang yang menjual bensin dengan harga tinggi. Sebab harga bensin eceran di  Wasior dijual dengan harga Rp12.000 per liter.

Rencana pemerintah menaikan BBM diharapkan juga mampu mensejahterakan rakyat secara nyata. Walikota Pangkalpinang Drs H Zulkarnain Karim berharap pemerintah pusat menaikkan Bantuan Langsung Tunai bagi masyarakat miskin jika BBM jadi naik.

"Naikkanlah harga BBM, tapi BLT nya jangan sampai 14 bulan, subsidi itu hilangkan ganti satu macam saja, ini kan ada subsidi BBM, subsidi beras, subsidi pupuk. Cukup satu saja yaitu subsidi dalam bentuk BLT, subsidi pupuk, tidak usah banyak-banyak," kata Zulkarnain kepada Babel Pos (Group JPNN).

Sementara itu, terkait maraknya aksi demonstrasi menolak BBM, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Kemanaan (Menkopolhukam) Djoko Suyanto menegaskan, pemerintah tidak melarang. Namun diminta kepada mahasiswa ataupun masyarakat yang melakukan aksi demonstrasi, tidak bertindak anarkis.

"Kita tidak akan mungkin melarang. Ini merupakan kehidupan demokrasi. Tapi jangan sampai bertindak anarkis dan merusak sehingga mengganggu kepentingan orang lain yang lebih besar," ungkap Djoko di Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Jakarta, Kamis (15/3).

Pemerintah sendiri sebenarnya sudah selesai menyusun program kompensasi atas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang rencananya akan dimulai 1 April 2012 mendatang.

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, program kompensasi itu berupa Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM), pemberian beras raskin bulan ke-14, beasiswa untuk siswa miskin, dan subsidi kepada transportasi umum. Selain itu pemerintah akan kembali menggelar pasar murah melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan-perusahaan BUMN.(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Tolak Penarikan Dua Penyidik ke Mabes Polri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler