MATARAM-Rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) khususnya solar dan premium mulai mendapat tentangan. Kemarin, sejumlah elemen mahasiswa di Kota Mataram mulai melancarkan aksi protes dengan turun ke jalan menyuarakan sikap penolakan kebijakan yang dianggap tidak prorakyat miskin ini.
Ada dua kelompok mahasiswa yang beraksi, yakni Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) dan Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI) Mataram. Hanya saja, kedua elemen ini membawa bendera masing-masing meskipun menyuarakan tuntutan yang sama, yakni menolak rencana kenaikan BBM.
Bagi KAMMI NTB, kebijakan kenaikan harga BBM merupakan bentuk kebijakan rezim penguasa yang tidak berpihak pada rakyat miskin. Bahkan, aksi yang dipimpin Ketua KAMMI NTB Ahmad Dahlan ini menegaskan, kenaikan BBM ini sama artinya rezim penguasa menuntut untuk diturunkan dari panggung kekuasaan. ‘’Harga BBM Naik = SBY-Boediono Turun,’’ tulis massa aksi dalam spanduk yang dibawa KAMMI NTB.
Massa dari KAMMI NTB terlebih dahulu merangsak ke gedung dewan, diikuti massa dari SMI yang awalnya berorasi dan membagikan selebaran di simpang empat Bank Indonesia (BI) di Jalan Langko. Kompensasi kenaikan harga BBM dengan memberikan bantuan langsung tunai (BLT) seperti pola yang diusung saat kenaikan harga BBM beberapa tahun lalu juga dianggap tidak tepat dan tidak akan bisa menjadi penopang ekonomi rakyat miskin.
Massa dari SMI Mataram juga meneriakkan tuntutan yang sama, menolak rencana menaikkan harga BBM ini. Demikian juga dengan solusi yang disuarakan, yakni menyita seluruh harta koruptor dan menasionalisasi seluruh perusahaan asing yang mengeruk kekayaan bangsa Indonesia.
Di gedung dewan, massa diterima kalangan wakil rakyat. Wakil Ketua Komisi II Hj Wartiah yang didampingi rekan-rekannya H Machsoen Ridwainny dan M Hadi Sulthon menjelaskan kepada massa aksi bahwa apa yang disuarakan mahasiswa juga menjadi suara wakil rakyat. Dan apa yang disampaikan akan ditampung dan dibahas pada tingkat komisi untuk ditindaklanjuti.
Aksi ini mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian sejak longmarch hingga di gedung dewan. Setelah puas berorasi, massa dari KAMMI terlebih dahulu meninggalkan gedung dewan dan membubarkan diri, kemudian diikuti massa dari SMI sekitar 10 menit kemudian.(mni)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemicu Pembelian BBM Skala Besar
Redaktur : Tim Redaksi