Daerah Khusus Terima Naskah Unas Lebih Cepat

Selasa, 26 Maret 2013 – 06:21 WIB
JAKARTA - Pelaksanaan ujian nasional (unas) 2013 yang diawali untuk jenjang SMA/sederajat kurang tiga pekan lagi. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memastikan pekan depan pencetakan naskah sudah beres. Selanjutnya naskah siap didistribusikan.

Kepala Badan Penelitian dan Pengebangan (Balitbang) Kemendikbud Khairil Anwar Notodiputro menuturkan, secara umum naskah unas harus sudah sampai di provinsi pada H-3 pelaksanaan unas. "Tetapi untuk daerah-daerah khusus, naskah unas dikirim ke provinsi sejak H-7 pelaksanaan ujian," kata guru besar Institut Pertanian Bogor (IPB) itu, Senin (25/3).

Khairil mencontohkan di Provinsi Jawa Timur ada sejumlah daerah yang masuk kategori khusus sehingga pendistribusian naskah ujian dimulai sejak awal. Di antaranya adalah Pulau Bawean dan sejumlah gugusan pulau-pulau kecil di Madura. "Di Madura itu ada pulau kecil yang angkutan ke sana hanya ada tiga hari sekali. Ini kita perlakukan khusus," tandasnya.

Selain di Jawa Timur, daerah khusus juga terdapat di Pulau Nias, Sumatera Utara serta pulau-pulau kecil di Indonesia bagian timur. Khairil mengatakan provinsi-provinsi yang memiliki lokasi khusus harus siap-siap menerima soal lebih awal.

Meski sejumlah soal datang lebih awal, Khairil mengatakan panitia sudah mengantisipasi kebocoran naskah ujian. Caranya, membedakan naskah soal ujian untuk daerah khusus itu dengan daerah lain, meskipun masih dalam satu provinsi atau kabupaten.

Dengan skema tersebut, panitia tidak akan bisa membocorkan naskah ujian yang datang lebih dulu untuk daerah lainnya. Dia mencontohkan naskah ujian siswa di Pulau Bawean akan berbeda dengan siswa di Kabupaten Gresik lainnya. "Kita sudah pikirkan sampai detail seperti itu. Jadi jangan usah khawatir ada kebocoran atau sejenisnya," ucap Khairil.

Di tengah proses pencetakan naskah ujian yang terus berlangsung, Khairil mengatakan tim pemantau dari Kemendikbud sudah menyinggahi lokasi percetakan satu persatu. Lokasi percetakan yang terakhir akan disinggahi adalah di kawasan Kudus. Rencananya, percetakan di Kudus akan dikunjungi akhir pekan ini.

Dari hasil pemantauan langsung di lokasi percetakan, tidak ada pelanggaraan SOP (standard operational procedure) unas. Seluruh percetakan yang sudah dikunjungi benar-benar mengasramakan seluruh pegawainya selama proses pencetakan naskah ujian. Upaya ini diambil untuk antisipasi penyelundupan naskah ujian. "Kita juga pastikan sistem penjagaan karena tidak boleh ada orang yang keluar masuk percetakan," kata dia.

Soal berseliwerannya SMS berisi kunci jawaban unas, dia mengatakan belum mendapatkan yang kabarnya beredar di Bogor dan Makassar itu. Namun, dia mengatakan siswa tidak perlu mempercayai keberadaan SMS kunci jawaban tersebut. "Itu bisa saja jebakan. Asal menawur ngetik A, B, C dan seterusnya oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab," tandasnya.

Sebagai pejabat eselon I yang dipasrahi melaksanakan unas, Khairil menyebut kunci jawaban benar-benar tersimpan rapi. "Saya yang kepala badan saja tidak tahu," tandasnya. Dia membenarkan di lingkungan Kemendikbud hanya ada satu orang yang memiliki akses terhadap kunci jawaban unas. Terbatasnya akses terhadap kunci jawaban itu semata-mata untuk mempermudah melacak pihak pembocor, jika memang ada kasus kebocoran kunci jawaban unas. (wan/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pusat Tahan DAK Pendidikan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler