jpnn.com, JAKARTA - Badan Urusan Logistik (Bulog) menyatakan telah menggelontorkan beras sebanyak 1,2 juta ton dalam operasi pasar atau kini bernama Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) yang berlangsung secara nonstop sejak Januari 2022 hingga saat ini.
Dirut Perum Bulog Budi Waseso mengatakan angka itu merupakah jumlah penyaluran Operasi Pasar beras terbesar sepanjang sejarah berdirinya badan yang dia pimpin.
BACA JUGA: Cek Daftar Harga Beras Terbaru, saat Impor Sudah Tiba di RI
"Sesuai penugasan negara dan dalam kerangka stabilisasi ekonomi yang lebih luas, BULOG akan terus menggelar operasi pasar secara masif dengan adanya tambahan stok dari beras impor,” kata laki-laki yang karib disapa Buwas itu, di Jakarta, Kamis (22/12).
Budi Waseso menegaskan sudah mengeluarkan instruksi ke seluruh jajaran bahwa program KPSH harus berjalan lancar sepanjang tahun.
BACA JUGA: Impor Sudah Tiba, Harga Beras Turun? Begini Kata Pedagang
Dikutip dari laman Info Pangan Jakarta, beberapa jenis beras masih mengalami kenaikkan.
Justru, kenaikkan harga beras terjadi pada jenis medium dan bawah.
BACA JUGA: Ini Mekanisme Kedatangan Impor Beras 2022
Harga beras IR 1 Rp 11.747 atau naik Rp 20 per kilogram.
Harga tertinggi di Pasar Tomang yakni Rp 14 ribu per kilogram dan terendah di Pasar Kebayoran Lama Rp 9.500 per kilogram.
Harga beras Muncul I Rp 12.592 per kilogram atau naik Rp 30 per kilogram.
Kendati demikian penurunan terjadi pada beras Ramos IR 64 yakni menjadi Rp 10.883 per kilogram. Kemudian, harga beras medium IR III Rp 10.155 per kilogram.
Beras premium turun Rp 630 per kilogram menjadi Rp 12.769 per kilogram.
Data dari hargapangan.id juga menyebutkan masih terjadi kenaikan beras kualitas bawah II yakni naik Rp 50 dalam cakupan nasional.
Harga beras kualitas bawah II menjadi Rp 11.150 per kilogram.
Kemudian beras kualitas bawah I turun menjadi Rp 11.250 atau turun Rp 100 per kilogram. (mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul