jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan membeberkan mekanisme masuknya impor beras asal Vietnam, Thailand, Pakistan, dan Myanmar.
Menurutnya, 500 ribu ton beras impor itu akan masuk bertahap hingga Februari 2023.
BACA JUGA: Upaya Peredaran Pisau Cukur Impor Palsu Terbongkar, Bea Cukai Ungkap Fakta Mengejutkan
"Sebenarnya tidak ada yang ingin impor jika stoknya cukup, tetapi beberapa bulan terakhir harga beras meroket dan stok Bulog untuk operasi pasar makin berkurang, sehingga dibutuhkan segera stok dari luar negeri untuk meredam kenaikan harga beras ini," kata Zulkifli Hasan seperti dikutip dari Antara, Selasa (20/12).
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso memastikan stabilitas harga beras di pasaran terjaga jika stok cadangan beras pemerintah di Bulog memadai.
BACA JUGA: Minta Pemerintah Pusat Kaji Ulang Kebijakan Impor Beras, Ganjar: Hitung dong Dengan Baik
Budi Waseso bersama dengan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi meninjau pembongkaran perdana beras impor sebanyak 10 ribu ton di Pelabuhan Tanjung Priok.
Budi Waseso menyebutkan Bulog akan mengimpor sebanyak 200 ribu ton yang akan dikirim secara bertahap hingga akhir 2022.
BACA JUGA: Ganjar Pranowo Minta Pemerintah Tunda Impor Beras
Bulog mendapat tambahan stok cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 10 ribu ton untuk kapal impor perdana dari Vietnam.
"Kemudian secara terus menerus akan terus bertambah karena sudah banyak kapal impor dari Vietnam, Thailand, Pakistan, dan Myanmar yang sudah antre akan bersandar," jelas Budi Waseso.
Sebanyak 10 ribu ton beras impor dibongkar di Pelabuhan Tanjung Priok sebanyak 5.000 ton, dan tiba di Pelabuhan Merak sebanyak 5.000 ton pada Jumat (16/12).
"Impor beras semata-mata untuk memperkuat cadangan beras nasional," tegasnya.
Bulog memastikan kebijakan yang diambil ini tidak akan mengganggu beras petani karena hanya dipergunakan pada kondisi tertentu.
"Seperti penanggulangan bencana, intervensi harga jika diperlukan, dan beberapa kegiatan pemerintah lainnya," ungkap Budi Waseso.
Bulog Budi Waseso menyebut sebanyak 200 ribu ton beras impor hingga akhir 2022 akan masuk ke Indonesia melalui 14 titik pelabuhan di Indonesia, yaitu Pelabuhan Malahayati dan Lhokseumawe (Aceh), Belawan (Medan), Dumai (Riau), Teluk Bayur (Padang), Boom Baru (Palembang), Panjang (Lampung), Tanjung Priok (Jakarta), Merak (Banten), Tanjung Perak (Surabaya), dan Tenau (Kupang).
"Kemudian, sisa impor akan direalisasikan tahun depan sampai dengan sebelum panen raya," pungkas Budi Waseso.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul