Daftar Kuliah Berdesakan, 1 Tewas

Rabu, 11 Januari 2012 – 21:16 WIB

JOHANNESBURG - Antusiasme kaum muda Afrika Selatan (Afsel) untuk menuntut ilmu, berubah menjadi petaka. Kemarin (10/1), akibat berdesak-desakan saat hendak mendaftarkan diri di kampus University of Johannesburg, seorang ibu yang mengantarkan putranya tewas. Selain itu, dua pemuda yang lain mengalami luka serius.

"Seorang ibu meninggal dunia akibat insiden desak-desakan tersebut. Dua yang lain mengalami luka serius dan tujuh lainnya luka ringan," kata Ihron Rensburg, salah seorang petinggi kampus favorit di ibu kota Afsel tersebut.

Menurut dia, ribuan calon mahasiwa itu berebut memanfaatkan pendaftaran terakhir untuk bisa berkuliah di University of Johannesburg. Sebab, pendaftaran reguler sudah ditutup pada Juni lalu.

Rensburg mengatakan bahwa insiden terjadi pada pukul 7.30 waktu setempat, sekitar 30 menit sebelum gerbang kampus dibuka. Ribuan calon mahasiswa yang datang bersama ayah atau ibu mereka itu mulai berdesakan sejak pagi. Mereka berebut menjadi yang pertama mendatangi loket pendaftaran karena bangku yang tersisa hanya sekitar 800.

Desmond Mlangu, salah seorang calon mahasiswa, mengaku syok menyaksikan desak-desakan kemarin pagi. "Benar-benar kejadian yang membuat saya trauma," kata pemuda yang baru lulus SMA tersebut. Saking panjangnya antrean, menurut dia, mereka yang berdiri di bagian belakang tak tahu apa yang terjadi di depan. Karena insiden itu, pihak kampus lantas membatalkan pendaftaran kemarin.

Antrian panjang di depan kampus seperti kemarin, menjadi pemandangan rutin di Afsel. Pasalnya, jumlah calon mahasiswa jauh lebih banyak dari kuota perguruan tinggi yang ada di sana. Tahun ini, sekitar 180.000 calon mahasiswa dipastikan tak akan bisa mengenyam pendidikan di universitas. University of Johannesburg pun akan menolak sedikitnya 74.000 calon mahasiswa. (AP/AFP/hep/ami)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden Assad Tuding Konspirasi Asing


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler