Daftar Nama 13 Komjen Berpeluang jadi Kapolri, Ada Mantan Ajudan SBY

Senin, 30 November 2020 – 14:38 WIB
Kepala BNPT Boy Rafli Amar. Foto: Dok.BNPT

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan saat ini ada 13 perwira tinggi (pati) Polri berpangkat komisaris jenderal (komjen) yang bisa masuk bursa calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis yang akan pensiun akhir Januari 2021. 

“Dari 13 Komjen itu sebanyak enam orang bertugas di internal Polri dan delapan lainnya bertugas di luar Polri,” kata Neta, Senin (30/11). 

BACA JUGA: Kapolri Idham Azis Dinilai Baik dalam Penataan SDM di Polri

Menurutnya, komjen yang bertugas di internal dan luar Polri menjadi Kapolri tetap memiliki peluang yang cukup besar menjadi Kapolri.

Ia lantas mencontohkan beberapa pati Polri berpangkat komjen  yang sebelumnya bertugas di luar Polri kemudian menjadi Kapolri. 

BACA JUGA: Bang Edi Curiga Ada Pihak Ngebet Gerus Kans Komjen Sigit sebagai Calon Kapolri

Yakni, mantan Kapolri Jenderal (Purn)  Sutanto, Da'i Bachtiar, dan Tito Karnavian. 

“Ini masuk menjadi Kapolri setelah bertugas di luar Polri, yakni di BNN dan BNPT,”  ungkap Neta. 

BACA JUGA: Berita Duka: Budianti Kadidaa Meninggal Dunia akibat COVID-19

Neta S Pane lantas menyodorkan analisisnya mengenai 13 komjen Polri yang bisa masuk calon Kapolri tersebut. 

“Inilah peta kekuatan 13 komjen Polri,” kata Neta. 

1. Wakil Kepala Polri (Wakapolri) Komjen Gatot Eddy Pramono (Akpol 1988 A, kelahiran 28 Juni 1965, masa dinas 30 bulan lagi, dan pernah menjadi Kapolda Metro Jaya).

2. Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri Komjen Agung Budi Maryoto (Akpol 1987, lahir 19 Februari 1965, masa dinas 26 bulan lagi, dan pernah menjadi Kapolda Jabar). 

"Akpol 87 menjadi kendala mengingat Kapolri Idham Azis adalah juniornya di Akpol 88 A," kata Neta. 

3. Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Sigit Listyo (Akpol 1991, lahir 5 Mei 1969, masa dinas 78 bulan lagi, dan pernah menjadi Kapolda Banten).

"Muncul kontroversial terhadap keberadaannya, di antaranya masa pensiun yang masih cukup lama, yakni hingga Mei 2027," jelasnya. 

4. Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam Polri) Komjen Rycko Amelza Dahniel (Akpol 1988 B, lahir 14 Agustus 1966, pernah menjadi Kapolda Sumut, Gubernur Akpol, dan  Kapolda Jateng). 

"Muncul pertanyaan, mungkinkah terjadi mantan ajudan Presiden SBY akan menjadi Kapolri era Jokowi," ujarnya.  

5. Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Polri Komjen Agus Andrianto  (Akpol 1989, lahir 16 Februari 1967, pernah menjadi Kapolda Sumatera Utara). 

6. Kepala Lembaga Pendidikan Kepolisian (Kalemdikpol) Komjen Arief Sulistyanto (Akpol 1987, lahir 24 Maret 1965, pernah menjadi Kapolda Kalbar, Deputi SDM, dan Kabareskrim). 

"Akpol 87 menjadi kendala mengingat Kapolri Idham Azis adalah juniornya di Akpol 88 A," tegasnya. 

7. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar (Akpol 1988 B, lahir 25 Maret 1965, pernah menjadi Kapolda Banten dan Kapolda Papua).

8. Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Heru Winarko (Akpol 1985, lahir 1 Desember 1962, masa dinas tinggal hitungan hari, dan pernah menjadi Kapolda Lampung). 

9. Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Komjen Firli Bahuri (Akpol 1990, lahir 8 November 1963, masa dinas tinggal setahun lagi, dan pernah menjadi Kapolda Sumsel).

10. Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (Waka BSSN) Komjen Dharma Pongrekum (Akpol 1988A lahir 12 Januari 1966, dan belum pernah menjadi Kapolda). 

11. Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional (Sestama Lemhanas) Komjen Didid Widjanardi (Akpol 1986, lahir 14 Januari 1963, masa dinas tinggal satu setengah bulan lagi). 

12. Sestama Badan Intelijen Negara (BIN) Komjen Bambang Sunarwibowo (Akpol 1988 B, lahir 24 Mei 1966, pernah menjadi Asrena, dan belum pernah menjadi Kapolda).

13. Inspektur Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Irjen Kemenkum dan HAM) Komjen Andap Budhi Revianto (Akpol 1988 B, lahir 23 Juni 1966, pernah menjadi Kapolda Sultra, Maluku, dan 

Kapolda Kepri).

Neta mengatakan bahwa pada dasarnya semua bintang tiga di Polri berjumlah 13 orang, dan berpeluang menjadi Kapolri.

Meski demikian, Neta menyebut IPW hanya melihat empat atau lima bintang tiga yang berpeluang kuat masuk bursa dan penjaringan Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti) Polri untuk menjadi calon Kapolri, yang nantinya akan dipilih dua nama untuk diserahkan kepada presiden. 

"Kemudian, presiden akan memilih satu nama, untuk dilakukan uji kepatutan di Komisi III DPR," pungkas Neta soal bursa calon kapolri. (boy/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler