jpnn.com, JAKARTA - Lebih dari 10 tokoh yang di antaranya merupakan pimpinan partai politik dan kepala daerah punya peluang menjadi bakal calon presiden dan calon wakil presiden pada Pilpres 2024.
Menurut pengamat politik pada sebuah acara diskusi di Jakarta, Rabu (7/7), para tokoh yang berpeluang maju di Pilpres 2024 adalah mereka yang punya modal popularitas dan tingkat keterpilihan (elektabilitas) yang cukup.
BACA JUGA: BEM Unnes Sebut Puan Queen of Ghosting, Arteria Dahlan Bereaksi Keras
Direktur Eksekutif PARA Syndicate Ari Nurcahyo dan Direktur Eksekutif Surveylink Indonesia (Sulindo) Wempy Hadir menyebut, setidaknya, ada tiga klaster yang tokoh yang berpotensi maju di Pilpres 2024, yaitu klaster kepala daerah, klaster ketua partai politik, dan klaster pejabat pemerintah/kelompok profesional.
Ari dan Wempy menyebut ada empat figur kepala daerah yang berpotensi jadi bakal capres dan bakal cawapres pada 2024, yaitu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
BACA JUGA: Pak Ganjar Menolak Ajakan Makan Bersama Wali Kota Pekalongan, Ternyata ini Alasannya
Sementara itu, ada lima sampai enam nama dari kelompok kader partai politik yang diyakini berpeluang maju, yaitu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, dan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga S Uno.
Dari kelompok profesional yang juga diyakini berpotensi maju jadi bakal capres dan cawapres nanti, yaitu Menteri BUMN Erick Thohir; Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD; Susi Pudjiastuti yang pernah menjabat sebagai menteri kelautan dan perikanan; Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo, dan Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko.
BACA JUGA: Siti Fadilah Supari: Kalau Lebih 30, Tidak Akan Kena COVID-19
Untuk kelompok kepala daerah, Wempy menyebut Anies dan Ganjar jadi dua figur yang paling unggul dibandingkan dengan nama-nama lainnya.
“Jika diukur dari tingkat popularitas, kesukaan dan tingkat elektabilitas, hanya ada dua, Anies dan Ganjar. Saya kira figur Khofifah dan Ridwan Kamil kemungkinan sulit dilirik partai politik untuk diusung jadi capres dan cawapres,” ucap Wempy.
Wempy menunjukkan hasil survei-nya bahwa popularitas Anies Baswedan mencapai 86,4 persen, sementara Ganjar Pranowo 63,9 persen, Ridwan Kamil 70 persen dan Khofifah 51 persen.
Untuk elektabilitas, Anies memimpin dengan perolehan angka sekitar 15 persen, Ganjar 13 persen, Ridwan Kamil 4,9 persen, dan Khofifah 1,3 persen.
Sementara itu, pada kelompok ketua partai politik, Wempy mengatakan Prabowo Subianto akan menjadi figur yang paling unggul mengingat tingkat popularitasnya dan elektabilitasnya jauh berada di atas tokoh-tokoh lainnya.
Tingkat popularitas Prabowo mencapai 93 persen, sementara Sandiaga S Uno 86 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 72 persen, Puan Maharani 59,5 persen, Muhaimin Iskandar 40,9 persen, dan Airlangga Hartarto 36,6 persen.
Sementara itu, pada kelompok profesional, Wempy menyebut ada tiga tokoh yang unggul, yaitu Susi Pudjiastuti, Mahfud MD, dan Erick Thohir.
Jika dihitung dari tingkat efektivitas elektabilitas, Wempy menyebut Ganjar Pranowo paling unggul apabila dibandingkan dengan nama-nama lainnya.
“Tingkat efektivitas elektabilitas itu cara mengujinya sederhana, yaitu tingkat elektabilitas dibagi tingkat popularitas,” tutur Wempy.
Tingkat efektivitas elektabilitas Ganjar mencapai angka 0,26, diikuti oleh Prabowo 0,25, Anies Baswedan 0,18, Sandiaga S Uno 0,08, Ridwan Kamil 0,07, Agus Harimurti Yudhoyono 0,07, Muhaimin Iskandar 0,06, Airlangga Hartarto 0,03, Mahfud MD 0,03, dan terakhir Puan Maharani 0,01. (antara/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Soetomo