jpnn.com, JAKARTA - Harga daging sapi jelang puasa pertama mengalami kenaikan. Jika sebelumnya dijual Rp 138 ribu per kilogram untuk daging sapi lokal khas dalam, kini naik menjadi Rp 150 ribu.
Sedangkan daging sapi lokal untuk sop (potongan kecil-kecil) Rp 110 ribu dari sebelumnya Rp 97 ribu. Kenaikan harga daging sapi ini sudah hal lazim saat menjelang Ramadan dan lebaran. Ini lantaran permintaan masyarakat meningkat.
BACA JUGA: Menag Minta Ormas Tak Lakukan Sweeping Selama Ramadan
"Saya cuma beli daging buat sahur ntar malam. Rencananya mau dibikin rendang," ungkap Sri Lestari, salah satu pengunjung di Aneka Buana Pondok Labu, Minggu (5/5).
Mahalnya harga daging sapi, membuat sebagian masyarakat beralih ke ayam pedaging. Pantauan JPNN, pihak supermarket tampak kewalahan melayani permintaan pengunjung.
BACA JUGA: Nasaruddin Umar Minta Ulama Tidak Memecah Belah Umat
Banyak yang membeli ayam utuh tapi tidak sedikit pula hanya ambil potongan paha, sayap atau dada. Ceker dan kepala ayam pun laris manis. Selain harganya lebih murah sekilonya Rp 17 ribu, penggemar ceker dan kepala rupanya banyak juga.
Sedangkan harga ayam pedaging perekornya dijual Rp 45 ribu sampai Rp 50 ribu. "Beli ayam dibikin opor ayam saja biar semangat sahurnya. Yang satu ekornya buat ayam bakar untuk buka puasa," kata Nadya, pengunjung yang membeli 2 ekor ayam.
BACA JUGA: Alhamdulliah, Tiga Aplikasi Ini Mempermudah Ibadah di Bulan Ramadan
Namun, tidak semua masyarakat yang memburu ayam dan daging. Ada juga yang justru memilih ikan asin, tahu, dan tempe. Apalagi harga ikan asin lebih terjangkau karena dikemas 250.gram dan 500 gram.
"Goreng ikan asin, tempe, dan tahu. Dimakannya sama sayur asem pakai sambal terasi, mantaps,," ujar salah seorang ibu yang sibuk pilih-pilih ikan asin ditemani putrinya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Puasa Ramadan, Konsumsi Makanan ini agar Tubuh Tetap Fit
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad