Daging Sapi Terancam Langka

Senin, 19 November 2012 – 06:34 WIB
SURABAYA- Daging sapi segar bakal menghilang dari pasaran. Itu menyusul setelah pedagang sapi dan daging segar mengancam akan menghentikan aktivitas perdagangan. Belakangan, ketersediaan sapi bakalan menyusut signifikan, bahkan jumlah sapi yang dipotong di rumah pemotongan hewan (RPH) berkurang hingga separo dari kondisi normal.

Ketua Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar (PPSDS) Jatim Muthowif mengatakan ketersediaan sapi bakalan di pasaran kian menurun. Kondisi itu berlangsung sejak awal bulan lalu. "Hingga kini jumlahnya malah makin berkurang, terlihat dari jumlah sapi yang dipotong di beberapa RPH mengalami penurunan," katanya kemarin (18/11).

Dia menuturkan, penurunan jumlah sapi itu cukup signifikan, yakni rata-rata separo dari kondisi biasanya. Seperti dua RPH di Surabaya, yaitu RPH Pegirikan dan RPH Kedurus. Di RPH Pegirikan hanya memotong 130 ekor sapi per hari, padahal biasanya bisa sampai 240 ekor sapi per hari. Bahkan dari 130 sapi, 30 sapi di antaranya untuk menyuplai kebutuhan industri pengolahan. Sedangkan di RPH Kedurus menyusut dari 125 ekor per hari menjadi 10-50 ekor per hari.

"Tak hanya di Surabaya, di Kota Malang juga demikian. Biasanya tiap hari memotong sebanyak 70 ekor sapi, sekarang hanya 40 ekor sapi per hari. Padahal, Malang merupakan sentra peternakan sapi, tapi di sana ketersediaan sapi bakalan pun kurang," tandas dia. Kondisi yang sama juga terjadi di beberapa kota lainnya, seperti di Kota Sidoarjo, Kota Pasuruan, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang dan Kota Batu.

Dampaknya, lanjut dia, harga daging melambung. Selama sepekan terakhir, harga daging sapi segar di pasaran bertahan di posisi Rp 80 ribu per kg. Sedangkan harga daging sapi hidup Rp 33-34 ribu per kg dan karkas (bobot daging setelah proses pemotongan) Rp 64 ribu per kg. "Bahkan bukan tidak mungkin kalau dibiarkan seperti ini harga bisa menembus Rp 100 ribu per kg, seperti yang terjadi di Jakarta," tukasnya.

Untuk itu, pihaknya meminta agar pengiriman sapi bakalan ke luar Jatim dihentikan untuk sementara waktu. Selama ini, selain untuk menyuplai untuk konsumsi lokal Jatim, sapi bakalan Jatim juga dikirim ke luar, seperti Jakarta sampai luar pulau Jawa. Dinas Peternakan Jatim mencatat, jumlah sapi yang siap potong tahun ini sebanyak 495.984 ekor dan kuota sapi yang dikirim ke luar Jatim 148.593 ekor.

"Saya dengar ada feedlot yang siap mengirim sapi ke luar pulau. Sebenarnya, kami sudah berkomunikasi dengan para feedlot, tapi kalau tidak ada kebijakan dari pemerintah provinsi, tentu pengiriman sapi ke luar Jatim akan terus berlangsung. Padahal, kebutuhan di Jatim juga tinggi," keluh dia. Karena itu, menurut dia, perlu kebijakan pemprov yang memprioritaskan sapi bakalan untuk lokal Jatim. Selain itu, alternatif lain untuk jangka panjang dengan membuka keran impor untuk sapi bakalan.

Muthowif melanjutkan, kalau permintaan tersebut tidak direspons, pihaknya mengancam akan menghentikan segala aktivitas perdagangan baik berupa sapi bakalan maupun daging sapi segar pada akhir pekan depan. "Awal pekan ini kami akan sosialisasikan terlebih dulu terutama di tujuh kota yakni Kota Surabaya, Kota Sidoarjo, Kota Pasuruan, Kabupaten Pasuruan, Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu , kalau memang tidak ada respons dari pemerintah, baru Sabtu (24/11) depan kami akan mogok selama seminggu," urainya. (res)

                       Jumlah Sapi    

Kuota Jatim 2012            495.984 ekor    
Kuota Luar Jatim 2012    148.593 ekor
Populasi                          4,7 juta ekor
Jumlah kelahiran/tahun   977 ekor


BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan: Inalum Akan Jadi BUMN

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler